Mereka adalah Achmad Krisgatha, Meliantha Muliawan, dan Gabriel Aries Setiadi. Ketiganya diundang pihak SIPFest 2018 untuk berpameran site-specific di ruang terbuka.
Kurator pameran Asikin Hasan menuturkan tradisi pameran site-specific selalu dihadirkan setiap festival berlangsung. "Kami ingin pameran seni rupa di Salihara diperluas lagi, tak sekadar memajang di ruang pamer. Ke ruang terbuka dan ingin meluaskan diskusi atau wacana tentang seni rupa itu sendiri," ujar Asikin saat media tour, Rabu (1/8/2018).
Para perupa yang diundang pun, menurut Asikin, punya prestasi yang baik dan eksplorasi medium yang tak biasa. "Misalnya Meliantha baru saja mendapatkan penghargaan saat di Art Jog kemarin."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menghadirkan bulir imaji benda-benda personal yang digambar dengan tinta arkilik dan kain kanvas yang dibalut dengan resin bening. Berlanjut ke area berikutnya yang tak biasa. Di area Anjing Salihara atau rooftop bangunan lainnya, ada karya Gabriel Aries Setiadi yang membangun 'Personifikasi'.
Uniknya semakin malam karya Gabriel justru kian menarik untuk dilihat. "kalau semakin malam pekat, akan kelihatan retakan cahayanya dan memang karya ini dibuat khusus dilihat ketika malam," pungkasnya.
Instalasi tersebut dapat menyala dalam gelap akibat LED dan sensor gelap-teeang yang memanfaatkan cahaya matahari. Tertarik melihat karya instalasi 3 perupa muda? Karya-karya tersebut bisa dilihat di Komunitas Salihara di ajang SIPFest 2018.
(tia/nu2)