Karya seni instalasi Gatot berjudul 'Kotak Utak-Atik' yang terbuat dari kardus dan kayu. Ia merespons terhadap budaya produksi dan konsumsi massal yang mengkritik terhadap efek teknologi.
Lewat karyanya, Gatot memproyeksikan transformasi masyarakat Indonesia dari konstruktif ke konsumtif yang rasa memiliki dihilangkan oleh produksi massal dan kemudahan mengganti barang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah kesempatan saya untuk berkembang sebagai seniman dunia yang bertujuan menjangkau audiens luas. Saya juga mengajak pengunjung untuk mempergunakan imajinasi mereka," ujar Gatot Indrajati dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Jumat (13/7/2018).
![]() |
Instalasi tersebut mengajak pengunjung untuk menjadi bagian pencipta yakni membuat, menyusun, membentuk, dan memproduksi kreasi menarik lewat mesin yang tersedia. Pengunjung juga diajak untuk menemukan imaji-imaji tersembunyi dalam berbagai bagian mesin yang biasanya ditemukan di pabrik.
"Dengan bahasa visualnya yang kuat, Gatot mampu menerjemahkan pentingnya keberlanjutan dalma konsep imajinatif Ruang Seni Anak Komisi UOB Museum MACAN," tutur Kepala Tim Edukasi dan Program Publik di Museum MACAN, Aprina Murwanti.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Direktur Museum MACAN Aaron Seeto. "Ia adalah seniman muda yang karyanya akan membantu memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap keberlanjutan dan kesadaran budaya," lanjutnya.
![]() |
Gatot Indrajati yang merupakan seniman Yogyakarta kerap berkarya dengan salah satu sumber daya alam unggulan Indonesia. Ia berkarya dengan berbagai jenis kayu, menciptakan boneka, dan mainan. Kayu juga menjadi bahan andalan dalam berkarya selain motif dekoratif.
Ruang Seni Anak Komisi UOB Museum MACAN karya Gatot Indrajati akan dibuka untuk publik pada Agustus mendatang.
(tia/dal)