Pada 2010, ia pernah mendatangi Gunung Merapi untuk mendapatkan misi sosial selama dua bulan lamanya. Kemudian, Diego mendapat beasiswa seni fotografi untuk belajar di ISI Yogyakarta selama 3 tahun. Ia merasa betah tinggal di Yogyakarta dan tertarik dengan budaya Indonesia
Dalam pencariannya tentang kebudayaan Jawa, ia bertemu dengan seni tradisional yang seakan terlupakan. Diego heran mengapa orang-orang Indonesia lebih mengenal Sendratari Ramayana dan cerita Mahabharata ketimbang cerita rakyat Panji. Berbagai pertanyaan dan kegelisahannya pun muncul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria kelahiran 1982 yang juga seorang pianis dan komposer itu tergerak untuk mencari tahu tentang Cerita Rakyat Panji. Seorang temannya Patrik Vanhoebrouck dari Belgia yang seorang antropolog dipertemukan dengan kelompok Wayang Topeng Klana Panji di Dusung Karangduwet, Gunungkidul, Yogyakarta.
![]() |
"Patrick dan kelompok Wayang Topeng Klana Panji mengatakan cerita rakyat Panji itu seperti roman Romeo dan Juliet tapi versi Jawa. Saya dapat cerita langsung dari senimannya," tuturnya ketika berbincang di Gedung C Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jakarta Pusat, Selasa (10/7/2018).
Dari situ, Diego mulai tertarik dengan cerita rakyat Panji. Ia pun melihat arsip-arsip yang ada di Leiden.
"Saya eksplorasi lagi cerita dari data-data yang ada. Terus, saya memotret ulang dengan teknik fotografi lawas. Cara-cara di balik layarnya juga saya tampilkan di sini," kata Diego.
Di dusun kawasan Gunungkidul itulah Diego mempelajari secara dekat kelompok wayang topeng. Serta memotret dengan gaya dari seorang fotografer Keraton yang lahir tahun 1844 yaitu Kasijan Chepas.
"Di kawasan itu memang desa wisata, dinas kotanya sudah menyiapkan kawasan yang sudah luar biasa. Sopan santun yang masih ada, memang kebudayaan ini harus dilestarikan," katanya lagi.
Di pameran tunggal karya Diego, pengunjung dapat melihat apa yang terjadi di balik layar, karena foto-foto 'pembuatan' proyek ditampilkan 30 buah. Contohnya, pengunjung dapat melihat penari berusia 82 tahun dan aktor yang mengarahkan para kru.
![]() |
Di dinding yang lain, ada ilustrasi berbeda yang dibuat oleh Diego Zapatero berupa model topeng dari Wayang Topeng yang dipakai pada pertunjukan Panji dan ia berhasil temukan selama ia tinggal di Yogyakarta. Dari Yogyakarta juga ada topeng-topeng (6 buah), yang sekarang menjadi koleksi pribadi Diego, yang akan melihat ke mata pengunjung topeng ini selama pameran.
Pameran berlangsung mulai 6 - 15 Juli 2018 di Gedung C Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
(tia/tia)