Menurut kurator pameran Art Jog 11, Bambang 'Toko' Witjaksono maraknya selfie merupakan perkembangan teknologi yang tak bisa dhindarkan. Fenomena itu pun dimanfaatkan sebagai media publikasi.
Simak penuturan Bambang 'Toko' Witjaksono terkait selfie di pameran seni lewat video berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, lanjut Bambang 'Toko', karya yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
![]() |
"Menurut saya memang harus dijaga benar dan dibatasi, bahkan sampai di luar negeri juga seperti itu," lanjutnya lagi.
Di beberapa museum-museum seni besar di mancanegara, lanjut dia, ada kuratorial khusus yang memang tidak diperbolehkan selfie.
"Kuratorial yang khusus gitu yang memang tidak boleh selfie eksklusif hanya beberapa orang tapi supaya orang itu mendidik agar orang itu tahu benar gitu," ungkapnya.
Di Art Jog sendiri, ia tidak bisa memungkiri selfie menjadi sarana menggaet massa untuk datang ke art fair bergengsi yang digelar di Yogyakarta tersebut. Selfie bagaimanapun maksud dan tujuan, yang terpenting tidak merusak sampai memegang karya seni.
"Itu yang terpenting," tukas dia.
(tia/tia)