Arcolabs Persembahkan Pameran Kolektif Student-Artist 'Spektrum 2018'

Jakarta - Lewat pameran seni 'Spektrum 2018: Story Never Dies', Arcolabs mempersembahkan pameran kolektif student-artist. Ada 13 peserta pameran yang bakal memajang karyanya dan berbagi cerita.

Dalam keterangan pers yang diterima detikHOT disebutkan cerita dari pengalaman pribadi adalah hal yang paling banyak menjadi sumber inspirasi sang seniman. "Sebuah karya memiliki dua kepentingan utama yaitu apa ceritanya dan bagaimana cara ia diceritakan kembali," tulis keterangan Arcolabs, Kamis (8/3/2018).

Chanikan Chavananand menuangkan hasil kontemplasi dari perjalanannya ke Pai, di Thailand Utara. Hansen Alby Valen memaparkan berbagai pengorbanan dalam mencari jati diri dan kesuksesan dalam komposisi gambar potret diri.

Baca juga: Buat Papercut Raksasa, Banyak yang Tak Menyangka Dibikin Rudy Atjeh

Ada juga Malita Meier menampilkan untaian perasaan ketidaknyamanannya dalam komposisi garis. Nathanael Ivan membawakan psike ketidakamanan seseorang dalam sebuah hubungan romantis melalui instalasi dan performans.

Arcolabs Persembahkan Pameran Kolektif Student-Artist 'Spektrum 2018' Foto: ARCOLABS

Rani Lawson menggunakan instingnya untuk bercerita melalui teknik cetak tunggal yang baru dipelajarinya sebelum pameran di Jakarta. Hardianto Eka Dewantara bermain dengan citraan yang menjadi bagian dari cerita orang-orang melalui performans video.

Baca juga: Karya-karya Rudy Atjeh Kerap Kritik Isu Keberagaman dan Soal Agama

Ilustrasi oleh Hary Setiawan juga terinspirasi dari kisah kematian seorang anak kecil yang menimbulkan efek domino kebaikan kepada orang banyak. Lukisan dengan ciri khas teknik tradisional Thailand yang dibuat Kitnithi Katkaew merupakan tribut kepada almarhum Raja Bhumibol Adulyadej yang merupakan sosok yang penting baginya.

Pameran dibuka hari ini di lobi Gedung D, Universitas Multimedia Nusantara, Jalan Scientia Boulevard, Gading Serpong, Tangerang.

(tia/tia)