"Setiap tahunnya, Street Dealin selalu mendapatkan respons dari pengunjung yang sangat baik. Festival ini juga dibilang lebarannya para seniman grafiti di Indonesia," ujar Program Manager Street Dealin 11, Bima Chris saat mengobrol dengan detikHOT di Kampung Jatayu, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (12/12/2017).
Selama lima tahun pula, lanjut Bima, tim manajemen yang mengurusi Street Dealin akan sama. "Karena apa? Kami ini ada simultan program dan tim yang konsisten mengurusi ini selama lima tahun," kata Bima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini programnya pun berkembang. Bima menerangkan ada empat agenda besar yang dijadwalkan. "Pertama, pameran. Kalau tahun lalu ada pameran stiker di GSE, kami menggantinya dengan pameran kolektif di tiga lokasi berbeda," terangnya.
Kedua, Two Wheels Exhibition yang bekerja sama dengan komunitas motor. Ada lima komunitas yang ikut serta, empat artist akan unjuk gigi di ajang tersebut.
![]() |
"Big Bang! di Gudang Sarinah Ekosistem ini jadi acara puncak kita nanti. Kalau lihat dari animo dua tahun belakangan itu gede banget. Ada pesta grafiti, musik hip hop, pertunjukan skate, dan lain-lain," ujar Bima.
Lewat Street Dealin, para pelaku seni dari Indonesia dan mancanegara dapat bertukar informasi dan menjalin relasi. "Intinya sih mereka bisa dapat kesempatan untuk ngobrol-ngobrol dan ada peluang kerja sama. Di Street Dealin ada peluang yang lebih besar," pungkasnya.
Saksikan video 20detik untuk melihat karya anak muda dalam Street Dealin di sini:
[Gambas:Video 20detik] (tia/dar)