Pantauan detikHOT di Trans Resort Bali, Jl Sunset Road, Seminyak, Bali, Rabu (13/9/2017), sejumlah pengunjung dan pegawai Trans Resort Bali memegang bunga krisan. Bunga tersebut kemudian diletakKan di meja yang berhiaskan dua foto Nyoman Gunarsa.
Dua buah lukisan penari Bali mengapit meja tersebut. Aksi penghormatan ini juga menarik perhatian pengunjung lainnya yang bertanya siapa pemilik foto tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nyoman Gunarsa, dia bisa disebut sebagai Picasso-nya Bali," kata salah satu pegawai Trans Resort Bali kepada seorang pengunjung resort.
Marketing Communication Manager of Trans Resort Bali Melody Siagian menyatakan hotel bintang lima itu memiliki sedikitnya sembilan lukisan karya Nyoman Gunarsa yang dipajang di area lobi hingga aula. Ada dua lukisan utama yang dipajang di lobi dekat Front Desk.
![]() |
"Kegiatan ini untuk menghargai karya Nyoman Gunarsa. Koleksi yang kita gunakan untuk memperindah sebagai ikon kita. Lukisan Pak Gunarsa yang panjangnya 6 meter dan lebar 4 meter di lobi itu adalah ikon Trans Resort Bali," kata Melody.
"Kita punya total sembilan koleksi yang dipajang, sebenarnya ada beberapa koleksi karya Pak Gunarsa, tapi ini yang khusus di eksterior kita," pungkasnya.
Melody menyatakan lukisan 24 meter persegi bergambar kelompok penari pendet kerap menjadi perhatian para tamu resort. Tari pendet adalah kesenian yang selalu digelar untuk menyambut tamu kehormatan di Bali.
"Pengunjung selalu tanya lukisan siapa ini, jadi memang itu tujuan utama kita pasang lukisan Pak Nyoman Gunarsa ini. Lukisan utama itu ceritanya tentang tarian pendet untuk menyambut tamu-tamu di Trans Resort Bali," ujar Melody.
Nyoman Gunarsa, dikisahkan Melody, membuat lukisan besar itu secara khusus. Ia bahkan datang ke lokasi ketika bangunan belum jadi untuk dicocokkan dengan desain lobi hotel.
"Di lobi dibikin sesuai dengan bentuk eksterior saat sebelum jadi bangunannya. Pak Gunarsa datang ke lokasi untuk melihat di mana lukisannya akan dipasang dan telah diperhitungkan," ujar Melody.
"Koleksi lukisan karya Pak Gunarsa, bagi kami, sekarang tak ternilai harganya. Dulu, untuk yang di lobi saja sekira beberapa miliar rupiah," urainya.
Usia memberikan penghormatan, sejumlah tamu dan pegawai resort meninggalkan tanda tangan di sebuah kertas putih sebagai simbol belasungkawa. Amor ring acintya, Pak Gunarsa.
Baca juga: Ini Makna Lukisan Terakhir Nyoman Gunarsa |