Kisah kehidupan Putri Banowati yang merupakan putri dari Raja Citranggada di Kalinga ditulis ulang oleh Ags Arya Dipayana, pendiri Tetas yang sudah almarhum. Naskah dramanya diberi judul 'Banowati: Surga Hanya ada di Rumah Tetangga'.
Dalam pertunjukan yang bakal digelar Teater Tetas, Putri Banowati terpaksa kawin dengan Prabu Duryudana dari Kerajaan Astina. Padahal Banowati mencintai Arjuna, kesatria dari Pandawa. Hubungan yang tak harmonis itu memicu perang Baratayuda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah Putri Banowati itu yang akan dipentaskan Teater Tetas di pekan kedua Agustus. Sepuluh tahun lalu, sutradara Ags yang akrab disapa Aji pernah menulis dan menyutradarai pentas Banowati bersama tiga naskah pendek lainnya. Sekarang Harris Syaus sebagai sutradara melakukan interpretasi ulang.
"Membaca kembali Banowati bagi saya bukanlah sekadar membaca roman percintaan dengan bumbu perselingkuhan," kata Harris dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Rabu (9/8/2017).
Menurutnya, membaca kisah Banowati adalah pembacaan terhadap perempuan, tubuh, serta pikirannya. "Di atas semua itu, apa yang terjadi dengan Banowati adalah sebuah tragedi seorang manusia," lanjut Harris.
Pertunjukan kali ini diisi oleh aktris dan aktor Teater Tetas. Di antaranya adalah Artasya Sudirman, Putri Ayudya, Khiva Iskak, Derry Oktami, Yohana Gabe, Diana R. Jannah, Armand Wiriadinata, Tamimi Rutjita, Iqbal Samudra, Rasha, Falentino Andri, Joseph, Rita Mandasari, Aryaka, Rosita, dan Stephanie Jasmine.
Elly Luthan dan Boby Ari Setiawan sebagai penata gerak dan busana, penata musik Nanang Hape, dan penata artistik Sugeng Yeah. Sebelumnya pementasan putri Banowati oleh Teater Tetas pernah digelar di Bulungan, Pusat Kebudayaan Jepang, Gedung Sumitmas, Teater Utan Kayu, dan Teater Dalam Gang Tuti Indra Malaon.
Teater Tetas berdiri di Jakarta pada 30 September 1978 oleh sejumlah aktivis teater di Bulungan, Jakarta Selatan.
(tia/doc)











































