Padahal patung tersebut memiliki sejarah panjang. Patung berjudul asli 'The Little Mermaid' itu diciptakan oleh pematung Denmark bernama Edvard Eriksen.
Seabad yang lalu, dia membuat patung perempuan setengah ikan dan menggambarkan raut sedih menghadap ke lautan. Patungnya terinspirasi oleh buku karya Hans Christian Andersen tentang putri duyung yang jatuh cina dan ingin menjadi manusia. Dia mengorbankan suara dan kemampuannya untuk pulang kembali ke lautan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum dirusak dengan semprotan cat, patung putri duyung tersebut juga pernah dipenggal dua kali. Catnya juga pernah dicat dengan warna mencolok atau dilekatkan dengan mainan seks.
Dikutip dari BBC, Selasa (20/6/2017), pada 30 Mei lalu patungnya mendapatkan perhatian publik. Para demonstran anti-perburuan Paus menulis dengan tinta merah di kawasan karya seninya berada.
Bertuliskan, "Denmark lindungi paus di Kepulauan Farow', sampai saat ini tulisan vandalisme tetap ada. Dalam kondisi yang rusak, patungnya tetap berdiri tegak dan secara memesona patung tersebut kembali mengangkat kisah legenda putri duyung.
(tia/doc)