"Iya, saya masih belum bisa lepas dari kertas," tutur Irfan Hendrian kepada detikHOT, belum lama ini.
Karya yang ditampilkannya ada empat karya dari seri 'Log and Abrasion Contrast #0-10'. Karya Irfan Hendrian kerap terinspirasi dari pekerjaan sehari-hari di industri percetakan yang selalu berurusan dengan persoalan repetisi, layer, mesin, kesalahan, tekanan, dan teknik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari proses tersebut dapat muncul beragam kemungkinan visual baru yang masih belum banyak dieksplorasi dan dapat menciptakan bahasa visual baru dalam material kertas," kata Irfan Hendrian lagi.
Selain Irfan Hendrian, seniman muda Faisal Habibi pun turut memajang karya. Dia adalah pemenang Kompetisi Karya Trimatra Salihara. Seniman asal Singapura Jeremy Sharma, Young Rim Lee asal Seoul, dan Matthew Allen dari Selandia Baru juga berpartisipasi.
Pameran 'That Was Then, This Is Now' dibuka pada 13 Mei dan berlangsung hingga 25 Juni mendatang di Sullivan+Strumpf Singapura.
Baca Juga: Cerita Irfan Hendrian yang Karyanya Dilirik Galeri Mancanegara (tia/doc)