"Dengan percepatan media sosial, kita berinteraksi tanpa batas. Tapi paradoksnya, interaksi secara fisik menjadi miskin," ujar Nilu dalam jumpa pers di Hotel Royal Ambarrukmo, Sleman, Jumat (12/5/2017).
Kurator Art Jog lainnya, Bambang 'Toko' Witjaksono menambahkan percepatan teknologi informasi dan media sosial memang sudah ada sejak beberapa tahun belakangan. Namun kali ini, ada nilai 'open minded' yang juga diusung di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seniman muda Wedhar Riyadi pun dipilih untuk menciptakan karya yang mewakili tema 'Changing Perspective'. Nilu melanjutkan, instalasi bola-bola mata gigantik, Floating Eyes, karya Wedhar tercipta untuk dipasang di halaman muka gedung pameran nantinya.
"Floating Eyes ini sedang membicarakan pergeseran ruang publik dan privat," kata Nilu.
Wedhar menambahkan, bola mata ciptaannya menggambarkan setiap orang yang saling mengawasi.
"Dengan kemajuan teknologi, jejaring sosial, kita share aktivitas, bisa mengetahui lokasi masing-masing. Tapi ada sesuatu yang hilang. Kontak mata dan bertemu langsung semakin menghilang," tutur Wedhar.
(sip/tia)