Komunitas sulap terbesar di Jawa Tengah itu mementaskan lakon 'Roro Sendari' yang menceritakan tentang Roro Sendari yang sudah lama tidak mendapatkan jodoh karena terhalang oleh reputasi ibunya, Dewi Durga yang dikenal sebagai penyihir jahat.
"Pementasan yang memadukan antara sulap dan teater ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi generasi muda mengenai proses dan perkembangan kebudayaan," ujar Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian, dalam keterangannya, Senin (27/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komunitas ini merangkul para pesulap dari Semarang dan sekitarnya yang berasal dari berbagi usia, mulai yang berusia muda sampai berusia lanjut. Berbagai macam kegiatan sudah pernah kami lakukan, mulai dari pertunjukan rutin tiap minggu sampai dengan acara-acara insidental," tuturnya.
Sebelum Semarang Magic Community, Otniel Dance Community, Komunitas Seni Dewari Swari & SEKAR, Mila Art Dance, REGENERATION THEATRE, Kawung Art.Culture.Wisdom, Gaya Gayo, dan Logika Rasa sudah pentas dalam program tersebut. Pekan depan masih ada KitaPoleng dan Solo Dance Studio yang bakal hadir mengisi program di Galeri Indonesia Kaya.
(tia/doc)