Dalam keterangan yang diterima detikHOT, Selasa (3/1/2017), Zu Jinshi akan menampilkan 20 lukisan yang dibuatnya antara tahun 2012 hingga 2016 di Dempsey Hill. Beberapa karya abstraknya seakan terlepas dari warna dan rangkaian seri, tapi ada juga yang diperkaya antara warna putih dengan ruang tiga dimensi di atas kanvas.
"Tema whiteness bukan hanya menampilkan kesan minimalis yang ekstrem dengan kanvas kosong tapi juga membawa kekosongan dengan potensi pikiran batin," ujar Zhu Jinshi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya di Dempsey Hill, tapi pameran Zhu Jinshi juga berlangsung di Gillman Baracks. Dibuka pada 10 Januari dan berakhir 31 April mendatang, ruang Gillman Baracks termasuk dalam sejarah penting dari Zhu Jinshi.
Dia pernah memproduksi seri lukisan figuratifnya ketika memamerkannya di galeri Gillman Baracks. Di pertengahan 1985, dia memproduksi lukisan abstrak dan berusaha mengasingkan diri dari seni abstrak di ranah modernisme barat dengan sentuhan kaligrafi China.
Seni visual yang ditampilkan Zhu kala itu juga bakal dipajang lagi di Gillman Baracks. Pearl Lam Galleries sebagai galeri ternama di Asia sepanjang kariernya selalu mendukung seniman-seniman dunia, khususnya Asia.
Tak hanya seniman dari Tiongkok saja tapi galeri milik kolektor Pearl Lam juga mendukung seniman lainnya. Sampai saat ini, Pearl Lam Galleries telah mendukung seniman-seniman kontemporer Indonesia yakni Aditya Novali, Melati Suryodarmo, Gatot Pujiarto, dan Andy Dewantoro asal Tanjung Karang, Lampung.
(tia/tia)