Kepada detikHOT, Rouge menceritakan awal perjumpaannya ketika tengah mengenyam pendidikan di Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura. "Saya sudah suka seni sejak TK atau SD, dan senang mencoret-coret gambar dengan spidol di dinding. Namun baru di Singapura saya belajar tentang mural dan grafiti," terangnya, belum lama ini.
Simak: Deretan 10 Drama Musikal Terhot
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Tia Agnes/ detikHOT |
Perjumpaan dengan budaya urban dimulainya pada pertengahan 2011 sampai awal 2015, dengan intensitas yang naik-turun. Di pengujung 2015, Rouge mulai aktif lagi dan rajin 'booming' dengan teman-teman grafiti lainnya.
Di Indonesia sendiri, Rouge bergabung dengan beragam komunitas grafiti seperti Cadas Crew Creative dan Bang Bang Club. Kelompok-kelompok inilah yang membuatnya rajin jamming dan secara konsisten mengajak berkarya. Rouge yang juga ikut serta di ajang Street Dealin 10 merasa bangga bisa booming bareng street artist Indonesia dan mancanegara.
"Di Street Dealin sangat solidaritas dan we make art. Kita bisa saling kenal dan sama-sama belajar dari karakter, teknik, atau pengalaman para seniman jalanan dunia," tutur Rouge.
Simak artikel berikutnya tentang Rouge Mich!
(tia/mmu)












































Foto: Tia Agnes/ detikHOT