detikHOT pun memilih 10 seniman muda Indonesia yang bersinar sepanjang tahun. Mereka dipilih berdasarkan gagasan karya yang dihasilkan, mendapatkan pengakuan publik, hingga mencuri perhatian.
Berikut 10 seniman muda 2016 pilihan detikHOT:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Seniman berusia 28 tahun dinobatkan sebagai The Most Promising Artist of the Year di ajang UOB Painting of the Year 2016. Karya seninya berjudul 'Khanikla Mey Moyo Yarate Ate' yang berarti 'Mereka telah mengambil punya kami' mencuri perhatian tim dewan juri. Lukisan yang menggunakan cat minyak menggambarkan seorang anak dari provinsi Papua yang telah kehilangan identitas dirinya sebagai dampak dari globalisasi.
Ignasius menyuarakan hal tersebut dengan melukiskan anak tersebut menggunakan kantong plastik sebagai penutup kepala dibandingkan menggunakan noken, tas anyaman yang umumnya digunakan dikalungi di kepala. Penggunaan kantong plastik tersebut sebagai simbol atas perubahan budaya yang terjadi di Papua, dimana akar tradisional semakin berkurang seiring dengan masuknya pengaruh asing.
2. Suryo Herlambang
![]() |
Suryo Herlambang berhasil memenangkan Kompetisi Karya Trimatra Salihara 2016 dengan judul karya 'Faithful Son'. Suryo menampilkan patung suku asli Papua, dan bukan bermaksud mengeksploitasi, namun sebagai wujud refleksi manusia yang masih memegang kearifan lokal. 'Faithful Son' sekaligus menghadirkan semangat nasionalisme dengan dominasi warna merah dan putih. Menurut dewan juri, karyanya paling tepat menafsirkan tema lingkungan sebagai tema di Kompetisi Trimatra 2016.
3. Reza Zefanya Mulia
![]() |
Lewat karya berjudul 'For Your Selfish Purpose Only', seniman muda yang meraih juara kedua Kompetisi Karya Trimatra 2016 ini menampilkan objek dengan medium lempengan baja, poliester, poliuretan, kaca, dan stiker.
'For Your Selfish Purpose Only' menampilkan kondisi orang-orang sudah tidak bisa lagi lepas dari swafoto.
4. Ajeng Martia Saputri
![]() |
Ajeng Martia Saputri berhasil menjadi juara 3 di Kompetisi Karya Trimatra 2016 dengan karya 'Touching Did Not Hurting'. Dia menghadirkan kondisi lingkungan sosial ke dalam boneka-boneka buatan tangan, dari bahan kain, yang terkurung dan bertumpukan tidak beraturan di dalam kotak bening plexiglass berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm.
5. Arkiv Vilmansa
![]() |
Menyebut nama Arkiv Vilmansa pastinya teringat dengan beragam ikon karakter yang pernah diciptakan. Tapi di pameran tunggalnya di RUCI Art Space 'Bentang Cahaya', Arkiv menampilkan nuansa yang berbeda. Lukisannya lebih religius dan penuh filosofi. Uniknya setiap lukisan yang dipajangnya terdapa QR Code yang jika di-scan kode maka terdapat titik koordinat lokasi dari Mekkah hingga Madinah.
6. Kurniawan Ramadhan
![]() |
Di kompetisi Go Ahead Challenge 2016 kategori visual art, Kurniawan Ramadhan berhasil menang. Pria yang akrab disapa 'Iwe' ini mengusung karya kolase. Iwe menunjukkan bahwa ia juga memiliki keterampilan untuk mengeksplor berbagai medium untuk memperluas kreativitasnya. Pada setiap kesempatan, Iwe juga menunjukkan bahwa ia selalu mau dan mampu untuk mengembangkan karya jadi setingkat lebih baik lagi dari sebelumnya.
7. Tamara Pertamina
![]() |
Seni tak selalu harus dipelajari di bangku kuliah maupun sekolah seni ternama. Tamara Pertamina kian mengukuhkan namanya di ranah seni. Lahir pada 1989, Tamara awalnya bergabung dalam Makcik Project pada 2011-2013. Di akhir 2013, ia menginisiator projek yang bernama 'WE ARE HUMAN' dan berkolaborasi dengan beberapa seniman maupun komunitas yang berprofesi sebagai pengamen dan pekerja seks.
Proyek seni terbarunya adalah 'Undisclosed Territory' di Studio Plesungan. Dia pentas bersama dengan belasan seniman Indonesia dan mancanegara. Tak hanya performance art, tapi Tamara juga berkarya dengan seni instalasi.
8. Galih Sakti
![]() |
Dikenal sebagai seniman yang berkarya dengan ragam media, Galih Sakti memamerkan karya-karya terbaru di eksibisi solonya. Berjudul 'Dimulai dari Akhir', pameran tunggalnya dibuka pada 19 November lalu di Suar Artspace, Jakarta. Galih menampilkan karya-karya lukisan abstrak yang terinspirasi dari mendiang ayahnya yang merupakan fotografer profesional. Galih merekonstruksi relasi kekaryaan ayahnya dengan medium kanvas, akrilik, dan kain. Lewat pameran tersebut dirinya akan menceritakan tentang perjalanannya berkarya, Tuhan, dan ayahandanya.
9. Uji 'Hahan' Handoko
![]() |
Uji 'Hahan' Handoko berhasil mencuri perhatian publik di ajang Mandiri ART|JOG|9. Karya seni instalasi sekaligus performing arts yang berada di pojok sisi kiri dari pintu masuk Jogja National Museum (JNM) itu terbilang unik dan memiliki konsep yang matang. Dia melelang lukisanbergaya pop-art yang terdapat 1.1619 potongan lot berukuran 10 x 10 sentimeter.
10. Natisa Jones
![]() |
Lewat lukisan-lukisan abtrak figuratif yang ditorehkan Natisa, dia memajang belasan karyanya di RUCI Art Space, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pameran tunggal berjudul 'Tough Romance' yang mayoritas lukisan figuratif abstrak, Natisa mengungkapkan ragam sisi dari seorang seniman kelahiran Jakarta yang kini berdomisili di Bali. Dia memulai pameran tunggalnya 'Through My Eyes' di 3 Monkeys Ubud-Bali pada 2005 silam. Di tahun 2013, dia ikut serta berpameran di Berlin, Jerman, dengan judul 'Are We There Yet? Part II'. Hingga tahun ini, Natisa Jones produktif berkarya dan mengikuti pameran kolektif.
(tia/tia)