Cerita Andy Dewantoro 'Dilamar' Pearl Lam Galleries

Cerita Andy Dewantoro 'Dilamar' Pearl Lam Galleries

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 09 Des 2016 15:30 WIB
Cerita Andy Dewantoro Dilamar Pearl Lam Galleries
Foto: Pearl Lam Galleries
Jakarta - Lulus dari Interior Desain, ITB pada 2000 silam, Andy Dewantoro eksis berkiprah sebagai seniman. Andy pun jadi salah satu seniman yang didukung oleh Pearl Lam Galleries milik kolektor Pearl Lam. Kepada detikHOT, Andy menceritakan awal perjumpaannya hingga kini didukung oleh pihak galeri.

"Setelah empat tahun mengenal salah satu orang Pearl Lam Galleries, akhirnya saya baru diajak untuk pameran di galeri yang di Singapura. Mungkin selama 4 tahun itulah saya diamati karyanya dan proses berkeseniannya," kata seniman kelahiran Tanjung Karang, Lampung itu.

Atas "lamaran" tersebut, Andy pun mengiyakannya. Bahkan dia menganggap pameran di Pearl Lam Galleries membuat gerbang ke ranah internasional kian terbuka. Dia pun menganggap ajakan pamerannya tersebut karena beberapa hal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin pihak Pearl Lam merasakan ada perubahan dari lukisan-lukisan saya, hampir 90 persennya berubah. Subject matter berubah, dari yang 9 tahun selalu warna-warna monokrom, saya merasa harus move on, dan Pearl Lam jadi pihak yang menjadi saksi dari perubahan saya melukis," terang Andy.

Pria yang pernah residensi (menetap dan berkarya) di Art Camp Lazarea, Gyergyoszarhegy, Transylvania, Romania pada 2009 itu mengatakan perubahan ini adalah hal baru. "Pas saya pameran, kolektor saya banyak yang bilang suka dengan yang lama, tapi ada juga antusias dengan perubahan saya," lanjut Andy.

"Sebenarnya perubahan saya bermula dari 2015 lalu. Saat itu pihak Pearl Lam ada yang lihat dan juga bilang coba kembangin lagi karya yang berwarna. Dan 2016 saya memutuskan ke arah yang lebih baik. Saya senang dengan apresiasi dari galeri dan orang-orang yang tahu perjalanan karier saya," tuturnya.

Andy Dewantoro aktif memamerkan karyanya sejak 2004 silam. Pameran kolektif dan tunggal sudah dijalaninya. Pada 2008 'Silent World' berlangsung di Ark Galerie, Jakarta. Dua tahun berikutnya, dia menggelar eksibisi tunggal 'Empty - Space - Landscapes' di Galeri Semarang, dan 'Half Full Half Empty', di Valentine Willie Fine Art, Kuala Lumpur.

(tia/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads