Direktur program Komunitas Salihara, Nirwan Dewanto, mengatakan kompetisi yang tahun ini berlangsung kedua kalinya itu mendorong kreativitas dan pembukaan baru di dunia kesenian. "Seni rupa sangat dinamis, tapi ada wilayah yang didorong lebih lanjut. Misalnya saja di bidang trimatra ini, yang membuka perluasan dari seni patung," ujarnya saat pengumuman Trimatra 2016 di Komunitas Salihara, Sabtu (3/12/2016).
Tahun ini ada 166 karya yang masuk ke dewan juri. Bertemakan 'Lingkungan Hidup, proses penjurian kedua dipilihlah 50 karya yang layak dikembangkan menjadi karya trimatra dengan berbagai medium. Kemudian, para seniman mengirim karya terbaiknya ke tim dewan juri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dewan juri yang terdiri dari Anusapati (pematung), Asikin Hasan (kurator seni rupa), Eko Prawoto (arsitek), Natasha Sidharta (pemerhati seni rupa) dan Jay Subyakto (penata panggung), kemudian memilih 25 finalis dari 50 karya tersebut. Para pemenang yang terpilih masuk ke dalam 25 karya terpilih.
"Di tahap seleksi kedua, kami berhasil memilih 50 karya lalu minta rancangan dua dimensional ke tiga dimensional atau trimatra. Yang akhirnya, mereka bertarung," kata salah satu tim dewan juri, Asikin Hasan.
Berikut daftar pemenang kompetisi seni Trimatra Salihara 2016:
Suryo Herlambang - Faithful Son (juara 1)
Reza Zefanya Mulia - For Your Selfish Purposes Only (juara 2)
Ajeng Martia Saputri - Touching Did Not Hurting (juara 3)
Marten Bayu Aji - Stone Vortex (Harapan 1)
Indra Lesmana - Pidato (Harapan 2)
Sri Wahyuni - Limited Edition (Harapan 3)
(tia/mmu)