Di lakon berjudul 'Suara-Suara Mati' yang dipentaskan Teater Populer di Komunitas Salihara, semalam, Slamet mengaku grogi bisa naik ke panggung teater lagi. Apalagi dia disandingkan dengan pemain muda yang usianya terpaut jauh dari Slamet.
"Bayangkan yang menjadi istri ini seusia dengan anak saya. Sama saja seperti Anda bermain dengan cucu saya, saya melihat kecilnya si Jack (aktor Teater Populer) tapi saya si orangtua ini mencoba bermain dengan anak muda," kata Slamet usai gladi resik 'Suara-Suara Mati', Rabu (30/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya bermain dengan Didi Petet, Deddy Mizwar, pasti beda. Saya biarkan mereka dengan kelihaian masing-masing, saya pahlawan di era saya dan mereka pahlawan di era ini," lanjut Slamet.
Ketika dirinya memutuskan tak hanya bertindak sebagai sutradara tapi juga pemain teater, seorang sahabat Slamet, Goenawan Mohamad sempat berkelakar, "Saya ditanya elu masih bisa hapal emangnya. Hahaha..." tutur Slamet sambil tertawa terbahak-bahak.
Pertunjukan Teater Populer 'Suara-Suara Mati' berdurasi 90 menit dipentaskan di Blackbox Teater Salihara pada 1-2 Desember 2016. Tiketnya dibanderol seharga Rp 50 ribu (pelajar) dan Rp 100 ribu (umum).
(tia/mah)











































