Eksibisi yang dikuratori oleh Sally Texania itu diberi judul 'The Sky Is Portable'. Pameran akan memfokuskan terhadap persoalan pengaruh imigrasi pada identitas individu. Seniman muda yang bekerja lintas media itu melakukan survei lapangan terhadap beberapa wilayah di ibukota. Dia menghuni kawasan Pondok Indah, Bukit Duri, dan Kemayoran.
Dalam keterangan yang diterima, Rabu (30/11/2016), pria yang akrab disapa Alin melibatkan burung merpati yang memobilisasi proses observasi karya. Nantinya menjadi fiksi dan eksperimentasi seorang seniman tentang pengaruh mobilitas sepanjang risetnya. Riset diakhiri dengan performance art.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alin telah memenangkan beberapa kompetisi. Di antaranya adalah 4th winner Indonesian Young Artist Bazaar Art Award (2011), Top Honor Indonesian Art Award (2015), 1st Winner of Bandung Contemporary Art Award (2015). Karyanya mulai dikoleksi dan dipamerkan di berbagai institusi seni mancanegara, seperti Singapore Art Museum (Singapura), Fundación Botín (Spanyol), dan Galeri Nasional (Indonesia).
Pameran tunggal Alin dibuka pada 8 Desember mendatang pukul 17.00 di Space: Gallery+Workshop, Jalan Terogong Raya, 36J, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Eksibisi berlangsung hingga 15 Januari 2017.
(tia/mmu)