Digelar selama empat bulan lamanya, pameran seni kontemporer bertaraf internasional itu juga memajang puluhan acara paralel lainnya di Negeri Singa. Seperti apa karya-karyanya? Yuk, diintip:
Eddy Susanto
Berjudul 'The Journey of Panji' adalah kartografi-kaligrafi yang memetakan pergerakan siklus Panji di seluruh Asia Tenggara sebagai entitas tunggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menggali isu identitas, 'Singapore Human Resources Institute' karya Ade Darmawan mengubah masyarakat konsumerisme untuk melihat perubahan politik, sosial, an ekonomi, yang selama ini sudah terbentuk di Singapura dan sekitarnya.
Bui Cong Khanh
![]() |
Berada di sub-tema 'Displacement', seniman Bui Cong Khanh menggabungkan keahlian seni kriya kekayuan yang berada di provinsi asalnya, Fujian, Tiongkok. Berjudul 'Discolate', dia juga menampilkan identitas budaya Vietnam bagian tengah dan menyelidiki persoalan geografis serta ketegangan sosial-politik antara dua negara.
Patricia Perez Eustaquio
Karya seni Patricia Perez Eustaquio berjudul 'The Hunters Enter the Woods' yang merefleksikan persoalan manusia, buatan manusia, dan alam. Serta apa saja yang mampu memanipulasi obyek.
Ahmad Fuad Osman
Karyanya yang berjudul 'Enrique de Malacca Memorial Project' didasarkan pada kepercayaan orang pertama yang tinggal di Malaysia, bernama Panglima Awang atau dikenal juga Enrique of Malacca.
(tia/mmu)