Mengusung tema 'An Atlas of Mirrors', biennale menampilkan 63 seniman dan kelompok kolektif dari 19 negara di Asia Tenggara, Timur, dan Selatan. Karya seni dari berbagai media itu dikurasi dengan sembilan sub-tema dan tersebar di delapan lokasi, di mana SAM dan SAM at 8Q menjadi venue utama.
Eksibisi seni kontemporer bertaraf internasional selama empat bulan lamanya ini diorganisir oleh SAM dan didukung Dewan Seni Nasional Singapura. SB2016 juga akan memajang beberapa karya site-spesific (yang dibuat di lokasi) serta yang tak pernah ditampilkan sebelumnya di setiap biennale.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Direktur Kreatif Singapore Biennale 2016, Dr Susie Lingham, mengatakan tema 'An Atlas of Mirrors' adalah referensi atlas dan cermin yang berperan di umat manusia. "Judul yang menggugah ini dengan kuratorial yang kompeten diharapkan menjadi inspirasi pengunjung untuk menjelajahi dan mengalami banyak hal, dengan cara yang interaktif," katanya dalam keterangan yang diterima detikHOT, Kamis (27/10/2016).
Pertemuan yang unik antara seniman-seniman dari Tenggara, Selatan, dan Timur juga bergulat terhadap realitas kontemporer sehari-hari. "Ide-ide besar dan metafora puitis mencerminkan kondisi riil dari manusia saat ini," lanjut Susie Lingham.
![]() |
Sebanyak 80 persen dari 58 karya seni adalah karya baru atau adaptasi di edisi Singapore Biennale yang kelima. Karya yang dipajang merespons tema 'An Atlas of Mirrors' yang diusung dan juga mengeksplorasi persoalan ruang, waktu, sejarah, alam, batas, identitas, migrasi, dan lain-lain.
Tempat-tempat penyelenggaraan SB2016 di antaranya digelar di SAM, SAM at 8Q, Asian Civilisations Museum, de Suantio Gallery di SMU, National Museum of Singapore, Stamford Green, Peranakan Museum, dan The Arts House. Sebagai tambahan, terdapat lima project afiliasi, 26 paroject paralel yang juga diselenggarakan bertepatan dengan SB2016.
Singapore Biennale berlangsung dari 27 Oktober 2016 hingga 26 Februari 2017 mendatang.
(tia/mmu)