Pentas The Human Zoo Theatre Company: Perempuan yang Jatuh Cinta pada Bulan

Pentas The Human Zoo Theatre Company: Perempuan yang Jatuh Cinta pada Bulan

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 13 Okt 2016 13:05 WIB
Foto: Komunitas Salihara/ Witjak Widhi Cahya
Jakarta - Rombongan Luna Cs sedang menuju Komunitas Salihara. Menggunakan mobil di tengah kemacetan Jakarta, mereka tersesat. Tak tahu persis lokasi yang sedang ditempuh, peta pun seperti tak ada gunanya.

"Oh, kita sudah sampai di Jepang?" tanya seorang kawan Luna.

"Bukan, ini Jakarta. Kamu tahu ini kan Jakarta. JAKARTA," timpal kawan lain yang berada di dalam mobil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tawa membahana ke seisi ruangan. Celotehan demi celotehan Luna Cs tak berhenti sampai di situ saja. Dengan tingkah jenaka, Luna yang menjadi sopir terus menerus salah arah. "Ya Tuhan, seharusnya 5 menit lagi kita akan pentas di Salihara. Ya Tuhan! Ya Tuhan!" teriak Luna semakin keras.

Pementasan yang seyogyanya dimulai pukul 20.00 tepat menjadi tertunda. Mobilnya rusak dan menabrak sebuah pohon. Barang-barang berhamburan. Di tengah hutan, Luna berinisiatif menggelar pementasan terbuka.

Pentas The Human Zoo Theatre Company: Perempuan yang Jatuh Cinta pada Bulan
Foto: Komunitas Salihara/ Witjak Widhi Cahya


"Ya, di tengah hutan yang gelap gulita, tak ada penonton, hanya bermandikan cahaya bulan dan langit terang benderang, mari kita menggelar pertunjukan di sini," tutur Luna. Scarlet bersemangat dan segera memainkan lakonnya.

Scarlet ingin mengunjungi bintang-bintang, dia senang menjadi bersinar dan terang benderang. Di perjalanannya, Scarlet berjumpa dengan 'bintang' di Hollywood, mengunjungi seorang dokter, dia ingin dioperasi dan melihat bintang. Apapun caranya, Scarlet ingin menggapai bintang di angkasa.

Berbeda dengan Clive, yang senang berada di perpustakaan. Otaknya seperti awan yang penuh dengan informasi, Clive bertemu dengan 'Google' dan teknologi informasi lainnya. Kawan Luna lainnya, Jack tampil dengan baju kodok. Kisah hidupnya sangat rahasia dan tak ada yang berani menanyakannya. Berbeda dengan Selena yang hidup di sebuah pulau dengan kawan-kawannya binatang kesayangan.

Pentas The Human Zoo Theatre Company: Perempuan yang Jatuh Cinta pada Bulan
Foto: Komunitas Salihara/ Witjak Widhi Cahya


Selena ingin menjadi burung dan terbang ke angkasa. Sampai di kisah Luna yang selalu membawa sebuah buku harian kosong. Dia membawanya ke berbagai perjalanan, tanpa memberitahu apa isinya. Luna menjadi perempuan yang jatuh cinta kepada bulan.

Hampir 1,5 jam lamanya, The Human Zoo Theatre Company tampil di black box theatre, Komunitas Salihara, Jakarta Selatan, pada Rabu (12/10/2016). Artistik yang minim tak membuat akting para pemain minus, justru kelima pemain tampil sempurna dan memukau. Tanpa cacat sekalipun. Di beberapa adegan, ada sindiran-sindiran yang terus dilontarkan. Ironi tentang budaya Inggris dan kebiasaan Ratu selama di Istana. Serta unsur lokalitas Indonesia yang dimasukkan dalam dialog The Human Zoo Theatre Company.

Selain pentas 'The Girl Who Fell in Love with the Moon' garapan The Human Zoo Theatre Company, masih banyak pementasan lainnya yang masuk dalam Salihara International Performing-arts Festival (SIPFest), yang digelar hingga November!

(tia/mmu)

Hide Ads