"Oh, kita sudah sampai di Jepang?" tanya seorang kawan Luna.
"Bukan, ini Jakarta. Kamu tahu ini kan Jakarta. JAKARTA," timpal kawan lain yang berada di dalam mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pementasan yang seyogyanya dimulai pukul 20.00 tepat menjadi tertunda. Mobilnya rusak dan menabrak sebuah pohon. Barang-barang berhamburan. Di tengah hutan, Luna berinisiatif menggelar pementasan terbuka.
![]() Foto: Komunitas Salihara/ Witjak Widhi Cahya |
"Ya, di tengah hutan yang gelap gulita, tak ada penonton, hanya bermandikan cahaya bulan dan langit terang benderang, mari kita menggelar pertunjukan di sini," tutur Luna. Scarlet bersemangat dan segera memainkan lakonnya.
Scarlet ingin mengunjungi bintang-bintang, dia senang menjadi bersinar dan terang benderang. Di perjalanannya, Scarlet berjumpa dengan 'bintang' di Hollywood, mengunjungi seorang dokter, dia ingin dioperasi dan melihat bintang. Apapun caranya, Scarlet ingin menggapai bintang di angkasa.
Berbeda dengan Clive, yang senang berada di perpustakaan. Otaknya seperti awan yang penuh dengan informasi, Clive bertemu dengan 'Google' dan teknologi informasi lainnya. Kawan Luna lainnya, Jack tampil dengan baju kodok. Kisah hidupnya sangat rahasia dan tak ada yang berani menanyakannya. Berbeda dengan Selena yang hidup di sebuah pulau dengan kawan-kawannya binatang kesayangan.
![]() Foto: Komunitas Salihara/ Witjak Widhi Cahya |
Selena ingin menjadi burung dan terbang ke angkasa. Sampai di kisah Luna yang selalu membawa sebuah buku harian kosong. Dia membawanya ke berbagai perjalanan, tanpa memberitahu apa isinya. Luna menjadi perempuan yang jatuh cinta kepada bulan.
Hampir 1,5 jam lamanya, The Human Zoo Theatre Company tampil di black box theatre, Komunitas Salihara, Jakarta Selatan, pada Rabu (12/10/2016). Artistik yang minim tak membuat akting para pemain minus, justru kelima pemain tampil sempurna dan memukau. Tanpa cacat sekalipun. Di beberapa adegan, ada sindiran-sindiran yang terus dilontarkan. Ironi tentang budaya Inggris dan kebiasaan Ratu selama di Istana. Serta unsur lokalitas Indonesia yang dimasukkan dalam dialog The Human Zoo Theatre Company.
Selain pentas 'The Girl Who Fell in Love with the Moon' garapan The Human Zoo Theatre Company, masih banyak pementasan lainnya yang masuk dalam Salihara International Performing-arts Festival (SIPFest), yang digelar hingga November!
(tia/mmu)