Lewat, penjelajahan secara sains, sastra, kaligrafi, serta imajinasinya, Melissa memajang 75 karya visual abstrak dan karya tulis. Kutipan-kutipan puisi Chairil ditulis olehnya dengan kaligrafi secara tersembunyi di balik 75 karya visual abstrak. Karya-karya tersebut hanya bisa dilihat melalui lensa merah.
Dalam pembukaan eksibisi yang dibuka akhir pekan lalu, kurator Komunitas Salihara, Asikin Hasan, mengatakan awal tahun ini Melissa mendatangi Salihara dengan sebuah proposal. "Kami kaget dengan hasil riset dan penjelajahan Melissa terhadap puisi-puisi Chairil Anwar. Melissa mampu mengungkap apa yang tidak terlihat orang lain," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melissa membuat visual yang hanya bisa dilihat oleh lensa berwarna merah. "Perhatikan satu per satu lukisan yang ada, ada kutipan puisi Chairil Anwar tapi nanti juga ada yang istimewa," tambah Asikin.
![]() |
'Bio Fantasy' karya Melissa Sunjaya didedikasikan untuk menghormati Chairil Anwar yang dikenal dengan puisi 'Aku' dan 'Krawang-Bekasi'. Proyek Melissa dibuka dengan fiksi ilmiah yang ditulisnya berlatarkan futuristik di tahun 2942. Ceritanya menyiratkan bahwa manusia dapat merusak lingkungannya dengan mudah apabila mereka tidak mengerti jati dirinya.
Karakter protagonis dalam kisah ini adalah seorang ilmuwan yang jatuh cinta pada Ayati, seorang wanita setengah robot yang memiliki keterbukaan jiwa dan sangat mengapresiasi karya dan hidup Chairil Anwar. Ayati percaya bahwa transkrip puisi pujangga tersebut memegang peranan yang cukup penting untuk mengubah dunia.
Pameran tunggal Melissa berlangsung sampai 28 Agustus mendatang.
(tia/doc)