Ini Lukisan Langka Affandi yang Wajib Dilihat di Art Stage Jakarta

Ini Lukisan Langka Affandi yang Wajib Dilihat di Art Stage Jakarta

Tia Agnes - detikHot
Sabtu, 06 Agu 2016 12:03 WIB
Foto: Tia Agnes
Jakarta - Pameran perdana Art Stage Jakarta baru saja dibuka pada Jumat (5/8) di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel. Salah satu ruang di lantai 3 hotel yang berdampingan dengan pusat perbelanjaan ternama ibukota, memberikan penghormatan terhadap kiprah sang maestro seni lukis kelahiran Cirebon, Affandi.

Ada 17 karya agung Affandi yang dipamerkan dalam ruang yang berjudul 'Affandi - The Human Face'. Karya-karya tersebut merupakan pinjaman dari kolektor pribadi bernama Caecil Papoadimitriou, Alex Tedja, Deddy Kusuma, dan Rudi Akili, serta disponsori oleh pihak Sotheby's.

Sejak pintu masuk ruang khusus yang didominasi oleh cat dinding berwarna hitam, aura ekspresionisme dan humanis khas goresan Affandi sudah sangat terasa. Jika belok ke kanan, maka akan dijumpai lukisan dengan model Caecil Papoadimitriou kala muda. Lanjut ke berbagai lukisan self-potrait, maupun bercorak kehidupan sehari-hari dari ayah Kartika Affandi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Pendiri dan Presiden Art Stage Jakarta dan Singapura, Lorenzo Rudolf yang dipercaya sebagai kurator pameran mengungkapkan tentang lukisan-lukisan Affandi.

"Trend art fair cenderung banyak menampilkan karya-karya kontemporer, tapi menurut saya sekarang saatnya kembali ke seni modern. Affandi adalah pelukis besar yang karyanya sangat humanis," katanya kepada awak media yang hadir.

Di ruang berikutnya, Lorenzo menunjukkan sebuah lukisan berukuran kecil serta tanpa judul dengan pigura emas, yang merupakan karya di awal karier Affandi.

"Ini dilukis Affandi di era 1930-an, dan terlihat bagaimana awal gaya dia melukis. Ketika Anda melihat lukisan sampingnya maka berbeda sekali bukan? Dia mengakui kalau lukisan di sampingnya terpengaruh dengan gaya dari Eropa," jelas Lorenzo.

Jasmine Prasetio dari pihak Sotheby's menjelaskan, eksibisi spesial Affandi yang dibagi dua bagian merupakan dua hal terpenting di kiprahnya berkesenian.

"Affandi sangat menyukai tema self-potrait dan ini punya kisah unik. Suatu hari Affandi pernah datang ke eksibisi dan tidak diizinkan masuk, dia pulang dan bilang ke orang rumah, apakah ada yang salah dengan wajah saya. Sepanjang hidupnya, Affandi mencari perasaan emosional yang ada di dalam hidupnya. Dia mencari hal yang paling ekspresionisme," tambah Jasmine.

Secara personal pun, Lorenzo mengakui sangat menyukai kepribadian Affandi.

"Dia adalah seorang family man dan sangat memikirkan keluarganya. Dia selalu menyajikan karya yang unik, berkarakter, dan juga penuh cinta," lanjut pria yang pernah menjabat Direktur Art Basel pada Januari 1991 ini.

Nama Affandi dikenal sebagai pelukis ternama, setenar Basoeki Abdullah, S.Sudjojono, dan Hendra Gunawan. Sampai sekarang, dia tercatat sudah melukis lebih dari 2000 lukisan dan kerap dijuluki dengan sebutan pelukis ekspresionis baru Indonesia atau Pelukis Ekspressionis Baru Indonesia. Berbagai negara di dunia sudah dijelajahi Affandi, kolektor pun banyak yang memburu karya Affandi.

Beberapa lukisan langka Affandi yang dipamerkan ada yang berjudul 'Self Potrait' tanpa kejelasan tahun lukisan. Selain itu, terdapat lukisan berjudul Me and My Cigar (1961), Affandi With His Adorable Mother (1964), 3 Face/ 3 Emotions, Ayam Jago (1964), Tibet, Balinese Dancer (1965), dan lain-lain.

Lukisan-lukisan langka Affandi masih bisa dilihat di ajang Art Stage Jakarta sampai 7 Agustus mendatang, dan tanpa dipungut biaya apapun. (tia/wes)

Hide Ads