"Bulan Agustus ini kami mengirim 19 siswi Marlupi atau penari yang tergolong di dua kategori. Mereka akan ikut kejuaraan di dua negara, Hong Kong dan Taiwan," kata technical advisor sekaligus pengajar Rita Rettasari Tjhai RAD RTS ditemui di sela-sela latihan jelang kompetisi di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Simak: Cerita Happy Salma Pinang Reza Rahadian dan Chelsea Islan untuk 'Bunga Penutup Abad'
Dua kompetisi yang dimaksud adalah Asian Grand Prix (AGP) dan Taiwan Grand Prix (TGP). Keduanya merupakan ajang kompetisi balet bertaraf internasional yang bertujuan untuk menginspirasi dan memperkenalkan kesempurnaan dari balerina. Kompetisinya menyediakan kesempatan bagi penari balet yang bertalenta untuk mendemonstrasikan talenta, potensi, serta pembelajaran dari kompetisi internasional ini.
"Sebelumnya di tahun ini juga kami mengirimkan penari balet Marlupi untuk berkompetisi di London," tambah Rita.
![]() |
Director of Performing Art and Trainee Program, Claresta Alim, ARAD menambahkan bahwa dua kompetisi ini mengajarkan hal yang bagus terhadap anak-anak didiknya. "Sebelum memulai latihan jelang kompetisi, anak-anak lebih dulu diseleksi di akhir tahun, dan setiap seminggu selama empat sampai lima hari mereka latihan. Kompetisi membuat mereka lebih disiplin, dari yang kurang percaya diri menjadi percaya diri," tambahnya lagi.
Untuk Asian Grand Prix di Hong Kong pada 8-13 Agustus ada 5 penari dan 14 penari untuk mengikuti Taiwan Grand Prix, 7 di antaranya berasal dari Surabaya. TGP berlangsung pada 10-14 Agustus 2016.
"Hadiah yang akan mereka dapatkan bukan soal predikat penari balet terbaik dan berpotensi saja, tapi yang terpenting adalah beasiswa untuk di sekolah balet internasional. Itu yang dikejar, membuat yang punya sekolah itu tertarik memberikan beasiswa," tutup Claresta.
![]() |
Para penari balet Marlupi Dance Academy yang berpartisipasi di AGP Hong Kong untuk kategori competitive 2 yakni Flora Chenita (9 tahun), Isabelle Valerie Lin (10 tahun), Clarista Desmonda Christie (10 tahun), dan Khattiyani Santi Wijaya (10 tahun). Untuk kategori senior B yakni Resti Oktaviani (21 tahun).
Sedangkan kompetisi TGP Taipei yakni kategori pre-competitive Quenna Atalya Marrieta (9 tahun), Charlene Angelica Tisnabudi (10 tahun), dan Kanya Darcaniyaswati (12 tahun). Kategori variation adalah Ellaine Young Wirasena. Kategori junior Trixy Bianca Oleen (13 tahun), dan variation adalah Alicia May Sanyoto (14 tahun), serta Mayang Sari Wibowo (15 tahun).
Dari penari balet Surabaya di ajang kompetisi TGP yang berpartisipasi adalah Madelyn Sijangga (junior). Serta Britney Ashley Sijangga, Coleen Aletha Kamdhani, Meliana Irawan, Fii Nuura M.Soedarmono, Auryn Lorenza Suhartono (variation), dan Fressea Keirent Sijangga (senior).
(tia/mmu)