.webp)
Tiga tahun lalu, S.Sudjojono Center menggelar peringatan seabad pelukis kelahiran Kisaran, Sumatera Timur itu di Jakarta dan Bali. Kini, untuk pertama kalinya lima lukisan maestro seni lukis itu dipajang ke hadapan publik.
Ditemui di sela-sela pembukaan pameran, putri dari pasangan S.Sudjojono-Rose Pandanwangi, Maya Sudjojono menyambut gembira. "Saat seabad S. Sudjojono 2013 lalu kami hanya menampilkan lima lukisan reproduksi koleksi Istana Kepresidenan, karena saat itu terhalang beberapa hal," katanya kepada detikHOT, Senin (1/8/2016).
Sudjojono kerap disebut sebagai Bapak Seni Lukis Modern Indonesia dan menjadi tokoh utama dalam perkembangan seni lukis Indonesia modern. Salah satu pemikirannya yang sampai sekarang dikenal pecinta seni adalah "jiwo ketok" (jiwa yang nampak) dan dikenal sebagai penggerak Kelompok Persatuan Ahli Gambar Indonesia (PERSAGI) yang didirikan 23 Oktober 1938.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 |
"Meski saya tidak melihat langsung lukisan Pak Jon tentang revolusi kemerdekaan tapi saya selalu mendengarkan ceritanya dan ini asli koleksi Istana Kepresidenan," tambahnya.
Rose melanjutkan hubungan Sudjojono dengan Bung Karno memang sangat akrab sekali, khususnya ketika masih berada di Sanggar Seni kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. "Saya tahu Bung Karno selalu memuji lukisan Pak Jon," ujarnya.
Kelima lukisan masterpiece Sudjojono yang dipajang di pameran koleksi seni Istana Kepresidenan yakni berjudul 'Mengungsi' (1950), 'Di depan Kelambu Terbuka' (1939), 'Kawan-kawan Revolusi' (1947), 'Markas Laskar di Bekas Gudang Beras Tjikampek' (1964), dan 'Sekko (Perintis Gerilya)' (1949). Tertarik melihat lukisan Sudjojono?
Setelah diresmikan oleh Presiden Jokowi tadi pagi, pameran koleksi seni '17/71: Goresan Juang Kemerdekaan' dibuka untuk publik di Galeri Nasional, Jakarta Selatan mulai mulai esok hingga 30 Agustus mendatang.
