Ditemui usai gladi resik di Goethe-Institut Jakarta, sutradara Yudi Ahmad Tajudin mengatakan awalnya pentas ini berlangsung di Yogyakarta pada Juni 2015 lalu. "Tapi kami juga ingin menampilkannya di Jakarta. Sebelum di Goethe sudah tampil terlebih dahulu di Universitas Indonesia Depok," katanya kepada detikHOT, Jumat (29/7/2016).
Pementasan ini merupakan pengembangan dan penelusuran lebih jauh dari proyek seni kolektif Teater Garasi yang dilakukan sejak tahun 2008. Di antaranya menghasilkan pertunjukan Je.ja.l.an dan Tubuh Ketiga, yang mencoba mempelajari bagaimana ledakan "suara" atau "narasi" (ideologis, agama, identitas) di Indonesia pasca 1998 menciptakan dan menyingkap ketegangan serta kekerasan—yang baru maupun yang terpendam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Yang Fana Adalah Waktu. Kita Abadi' akan diselenggarakan pada 30-31 Juli di Goethe-Institut Jakarta, Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 9-15, Menteng, Jakarta. (tia/nu2)