Dewan Kesenian Jakarta Umumkan 22 Program Unggulan di 2016 

Dewan Kesenian Jakarta Umumkan 22 Program Unggulan di 2016 

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 21 Jul 2016 16:59 WIB
Foto: Tia Agnes
Jakarta -

Usai pengukuhan anggota komite Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) periode 2015-2018 pada April lalu di Balaikota DKI, kini enam komite mengumumkan program unggulannya. Sekitar 22 program bakal dihadirkan sampai akhir tahun ini.

"Jakarta tidak hanya akan menjadi kota seni dan berbudaya taraf nasional saja tapi program-program tahun ini berkualitas internasional," ujar Ketua Pengurus Harian DKJ, Irawan Karseno, saat jumpa pers di lobi teater kecil, kompleks TIM, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).

Branding kota seni pun menjadi visi yang ingin dilakukan oleh periode 2015-2018 ini. "Dengan cara ini, kami ingin menjadi mitra yang strategis dengan berbagai dinas dan lembaga pemerintahan di Indonesia. Serta mulai mereposisi dan revitalisasi museum yang bekerja sama dengan banyak museum di Jakarta," tambah Irawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komite tari DKJ memiliki program 'Telisik Tari: Melayu' pada 23-24 November mendatang di Graha Bakti Budaya (GBB). Program ini dijelaskan Hartati sebagai Ketua Komite Tari merupakan kelanjutan dari program maestro-maestro seni tari tradisi. "Maestro tari sudah 8 atau 9 kalinya digelar dan kami ingin program 2016 ini lebih dikuatkan, lebih ditelisik lagi, dan hasil akhirnya pasca pertunjukan adalah penerbitan buku," jelas Hartati.

Untuk komite sastra akan menghadirkan Sayembara Novel DKJ dan Kelas Kritik Sastra pada Agustus-Desember di kantor DKJ. Komite musik pun memiliki Pekan Komponis Indonesia: Musik Eksperimental Elektronik pada 3-5 Oktober di Teater Kecil, TIM.



Selain itu, komite Teater memiliki program yang lebih banyak dibandingkan komite lainnya. Salah satu pembaharuannya adalah persoalan Lintas Media yang dimulai programnya pada 22 Juni lalu dengan performing artist Melati Suryodarmo. Sederet agenda Komite Teater, seperti tradisi setiap tahunnya akan diakhiri dengan Festival Teater Jakarta (FTJ) di November-Desember mendatang.

Sedangkan komite film yang dikomandoi oleh Hikmat Darmawan akan menampilakn 5 proyek perfilman. Di antaranya adalah 'Bedah Buku Sinema pada Masa Soekarno' pada 3 Agustus, program terpadu JIFFEST, MISBAR, JAKARTA FILM FUND, dan lain-lain. Komite terakhir yakni seni rupa yang diketuai oleh Mia Maria.

Mia menerangkan ada dua program utama, yakni proyek seni rupa perempuan 'Panoptic' serta residensi perupa perempuan di Lapas perempuan Rumah Tahanan Pondok Bambu. Serta 'Pameran Seni Lukis Jakarta' di awal Desember mendatang.

"Pidato Kebudayaan juga akan kami hadirkan setiap tahunnya, yang selalu menjadi hightlight dan disukai masyarakat," pungkas Sekjen DKJ, Danton Sihombing.

(tia/ich)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads