Bab cerita yang baru saja dipublikasikan hari ini di situs POttermore tersebut, mengungkapkan sisi Malfoy yang tak pernah terungkap. Di buku terakhir 'The Deathly Hallows', setelah pencarian Horcrux Voldemort berbulan-bulan hampir gagal, Harry, Ron, dan Hermione ditangkap oleh Snatchers. Harry harus menyamar yang membuat wajahnya bengkak.
Ketika akan diserahkan kepada Voldemort, orang tua Draco yakin penangkapan Harry akan membuat Voldermort mendukungnya lagi. Tapi untuk pertama kalinya Draco mengatakan sesuatu yang berlainan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak bisa memastikannya," ujar Draco.
Mengapa Draco ragu? Dalam tulisannya, Rowling mengatakan Draco hanyalah seorang anak kecil dan melihat orang yang tak bersalah, disiksa, dan dibunuh. Sampai saat itu, Draco hanya hidup nyaman menjalani kehidupan dan terlindung dari kekuasaan ayahnya. Dia tidak pernah miskin seperti Ron, dituduh dengan sebutan 'muggle' seperti Hermione atau kehilangan orang yang dicintai seperti Harry.
Dalam pikirannya, lanjut Rowling, Draco merasa memiliki kesempatan untuk menebus rasa bersalahnya. Ia menyesal telah membantu Pelahap Maut yang sudah menelan nyawa orang tak berdosa. Dia tahu apa yang dilakukan Harry Cs adalah baik. Aksi Draco pun dibelah dua, antara loyalitas kepada keluarga dan rasa sayang kepada teman-temannya.
"Keraguan Draco menunjukkan bahwa ia telah melepaskan seorang anak yang egois, dan sadar melayani Voldemort lebih mengerikan," tulis penulis yang berdomisili di Skotlandia.
Draco membuktikan dirinya berhasil menjadi lebih kuat, berani, dan simpatik dari kebanyakan. Yang paling penting, bantuannya terhadap Harry, Ron, dan Hermione menjadi kekuatan penebusan dosa dan bagaimana seseorang telah belajar dari kesalahannya.
(tia/mmu)