Ruangan yang sengaja diberikan karpet merah itu terdapat highlight lukisan sepanjang 7,5x2,6 meter yang dipajang di dinding. Lukisan bergaya pop-art tersebut terdapat 1.619 potongan alias lot yang berukuran 10x10 sentimeter. Setiap lot dihargai Rp 100 ribu dan berlaku kelipatannya.
Ditemui di Jogja National Museum (JNM), pria yang akrab disapa Hahan mengatakan karya seni tersebut seperti simulasi ruang lelang. "Saya dan tim menawarkan proses koleksi karya yang eksklusif," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga lukisan akan dipotong-potong dan dijual sesuai dengan lot-nya. Satu lot seharga Rp 100 ribu, dan berlaku kelipatannya. Misal, Rp 350 ribu dan selanjutnya," tambah Hahan.
![]() |
Sistem balai lelang diadakan di waktu-waktu tertentu. Hahan menjelaskan bahwa caranya bagi pengunjung yang ingin membeli karya seni, dapat mengambil nomor antrean. Lalu, memilih lot yang disukai dan yang sedang dibuka untuk pelelangan. "Tinggal dipotong, dibayar, dan lot sold. Lalu, ada sertifikasi karya seni, dan selesai," jelasnya.
![]() |
Balai lelang ala Hahan dibuka setiap minggunya dengan jam-jam tertentu. "Dua minggu terakhir, tiap weekend akan kami buka lelangnya," pungkas Hahan.
Karya seni Hahan merupakan salah satu dari 72 seniman yang berpartisipasi dalam Mandiri ART|JOG|9. Eksibisinya bakal berlangsung hingga 27 Juni mendatang.
(tia/mmu)