Ludovic Malbet sebagai narasumber mengatakan apa yang akan dipaparkan, khususnya dua project utama yang memenangkan AJAP. "Yaitu La Maison Fertile (Rumah Nan Subur) yang merupakan proyek perdana kami yang direalisasikan dan La Ville Invisible (Kota Yang Tak Terlihat) yang berisi studi kasus warisan dunia di Brasil," ujarnya, Jumat (20/5/2016).
AJAP sendiri adalah sebuah kompetisi yang diinisiasi Kementerian Kebudayaan Republik Prancis yang menjadi wahana bagi para arsitek dan perencana ruang generasi muda untuk mengutarakan ide bagaimana mengubah wajah dan refleksi perkotaan. Setiap pemenang memiliki landasan filosofis dan jalan berbeda terkait upaya mengubah wajah kota namun semuanya disatukan oleh kesamaan harapan yaitu mendefinisi ulang peran dari seorang arsitek dan perencana ruang itu sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, sebelum diskusi digelar ada eksibisi yang dibuka terlebih dahulu pada pukul 13.00 WIB. Eksibisi arsitektur itu memajang karya arsitek muda dan ahli lanskap Prancis yang meraih penghargaan AJAP (Albums de Jeunes Architects et des Paysagistes). Yakni, penghargaan dua tahunan bagi kompetisi arsitek muda berbakat Prancis yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan dan Komunikasi Prancis.
Pameran arsitektur AJAP di Printemps Francais 2016 akan ditutup hingga 5 Juni di IFI Jakarta. Selanjutnya, pameran akan berlangsung di Danes Art Veranda, Jalan Hayan Wuruk Nomor.159, Denpasar, Bali pada 21-24 Mei 2016. (tia/doc)