Singapore Biennale 2016 Umumkan 12 Nama Baru Seniman Mancanegara

Singapore Biennale 2016 Umumkan 12 Nama Baru Seniman Mancanegara

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 17 Mei 2016 11:00 WIB
Foto: Singapore Art Museum
Jakarta - Singapore Art Museum (SAM) mengumumkan nama-nama baru dari 12 seniman yang bakal berpartisipasi di ajang Singapore Biennale 2016 (SB2016), salah satu pameran seni visual kontemporer terbesar di Asia. Mengusung tema 'An Atlas of Mirrors', gelaran akbar tersebut berlangsung dari 27 Oktober sampai 26 Februari 2017 mendatang.

Ke-12 seniman Asia yang berpartisipasi adalah Ade Darmawan (Indonesia), Hemali Bhuta (India), Bui Cong Khanh (Vietnam), Chia Chuyia (Malaysia), Deng Guoyuan (Tiongkok), Patricia Eustaquio (Filipina), Sakarin Krue-On (Thailand), MAP Office (Hong Kong), Pala Pothupitiye (Sri Lanka), Melissa Tan (Singapura), Vertical Submarine (Singapura), dan Harumi Yukutake (Jepang).

Simak: Novelis Korea Selatan Han Kang Raih 'Man Booker International Prize 2016'

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, akan ada 50 seniman yang ikut andil dalam SB2-16. Sebanyak 10 seniman sudah diumumkan saat Januari 2016 ketika ajang Singapore Art Weeks berlangsung. Mereka adalah Ahmad Fuad Osman (Malaysia), Martha Atienza (Filipina), Rathin Barman (India), Fyerool Darma (Singapura), Han Sai Por (Singapura), Nguyen Phuong Linh (Vietnam), Qiu Zhijie (Tiongkok), Araya Rasdjarmreamsook (Thailand), Titarubi (Indonesia), dan Tun Win Aung dan Wah Nu (Myanmar).

Ke-22 seniman yang sudah diumumkan sampai sekarang ini dipilih oleh tim kuratorial SB2016 dengan hati-hati. Diketuai oleh Susie Lingham, para seniman dipilih oleh tim kurator SAM yakni Tan Siuli, Joyce Toh, Louis Ho, Andrea Fam, dan John Tung. Serta empat kurator yang diundang yakni Suman Gopinath dari Bangalore, India, Michael Lee dari Singapura, Nur Hanim Khairuddin dari Ipoh, Malaysia, serta terakhir adalah Xiang Liping asal Shanghai, Tiongkok.



Dalam pertemuan media terbatas yang juga dihadiri detikHOT di Singapore Art Museum pada Januari lalu, Susie Lingham mengatakan SB2016 merupakan festival dua tahunan bertaraf internasional. Serta pameran seni kontemporer bergengsi di Asia.

"Selama 4 bulan penyelenggaran akan berpusat di Singapore Art Museum dan kawasan sekitar Brash Basah. Kami juga akan mengeksplorasi kawasan lainnya," ungkapnya.

"Seniman yang berpartisipasi kami undang untuk merespons tema yang diangkat dan secara kreatif terlibat dalam pengalaman baru. Serta secara kritis belajar sejarah dan budaya Asia secara bersama-sama. Maka mayoritas karya yang ditampilkan adalah baru," lanjut Lingham lagi.

Singapore Biennale pertama kali diadakan pada 2006. Di edisi kedua, pameran ini didukung penuh oleh National Arts Council. Namun, edisi tahun 2011 dan 2013, didukung oleh Singapore Art Museum, dan juga National Arts Council.

(tia/mmu)

Hide Ads