Dalam kunjungannya, Jokowi bertemu dengan CEO British Council Sir CiarΓ‘n Devane, yang memperkenalkan program UK/ID 2016-2018 sebagai platform penguatan hubungan budaya antara Indonesia dan Inggris.
Dalam keterangannya, Senin (25/4/2016), Sir CiarΓ‘n Devane menjelaskan bahwa Inggris dan Indonesia adalah dua negara kreatif di dunia yang memiliki hubungan budaya yang erat. "Sehingga akan ada banyak kolaborasi seni budaya yang akan dilakukan lewat program UK/ID 2016-2018," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adam Pushkin, Direktur Kesenian dan Industri Kreatif British Council Indonesia juga menuturkan fokus kolaborasi nantinya bakal memanfaatkan teknologi digital dengan cara yang lebih unik serta menarik. "Nantinya akan ada berbagai kolaborasi showcasing dan akan tercipta melalui kolaborasi hebat antara Indonesia dan Inggris," lanjut Pushkin.
Progam UK/ID 2016-2018 diselenggarakan selama tiga tahun dan merupakan bentuk implementasi atas perpanjangan Nota Kesepahaman Ekonomi Kreatif Inggris-Indonesia yang ditandatangani oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Menteri Kebudayaan dan Ekonomi Digital Inggris Ed Vaizey MP pada 20 April 2016.
Sesuai dengan Nota Kesepahaman, kolaborasi akan fokus terhadap 16 sub-sektor. Di antaranya, musik, film, fashion, arsitektur, seni kriya, desain, animasi dan video, games, kuliner, periklanan, dan seni pertunjukan.
(tia/mmu)











































