Eksibisi tersebut mengkritisi fenomena street art yang terjadi di jalanan belakangan ini. Dibuka pada 17 April lalu pukul 10.00 WIB, puluhan pecinta street art sudah hadir di Garduhouse.
Di sela-sela pembukaan pamerannya, Darbotz mengatakan pameran tunggalnya yang lebih bersifat 'project' tersebut sengaja tidak mengangkat satu tema tertentu. "Karena ini semua permasalahan yang lagi terjadi di ranah street art," katanya, Minggu (17/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Darbotz membicarakan pameran 'Sama Sama' kepada pendiri Garduhouse dan Artcoholic, Bujangan Urban tahun lalu. Gayung bersambut, idenya pun diterima dengan baik.
Lalu, konsep tersebut dibicarakan kepada beberapa seniman jalanan lainnya. Dari Yogyakarta, Surabaya, dan kota lainnnya secara cuma-cuma datang ke Garduhouse dan ikut berpartisipasi. Selama dua minggu, mereka menggarapnya.
"Sehari ada yang sampai tiga gambar. Jadi memang nggak ada konsep apa-apa, siapa saja bebas ngegambar, entah saya yang ngegambar duluan, atau siapa pun," tukas Darbotz.
Karya ke-22 street artist yang berpartisipasi di dalam pameran 'Sama Sama' masih dapat dilihat hingga 30 April mendatang!
Β (tia/tia)