Berperan Sebagai 'Carmen', Heny Janawati: Ini Impian Semua Mezosopran

Jakarta - Bagi Heny Janawati, berperan sebagai karakter utama dalam pementasan 'Carmen' merupakan sebuah impian yang akhirnya terwujud. Di kancah panggung internasional, namanya dikenal sebagai seorang pemilik suara mezosopran dan sudah melanglang buana.

Perempuan asal Bali ini mengungkapkan rasa bahagiannya mendapatkan peran Carmen di pertunjukan opera The Resonanz Music Studio pada 16-17 April mendatang. "Ini impian dari semua mezosopran di seluruh dunia, karena biasanya pemilik suara ini memerankan sebagai nenek sihir, pembantu, atau ibu-ibu rumah tangga," katanya di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2016).

Sebelumnya, Heny pernah menjadi 'Carmen' di panggung yang dipentaskan di Ceko pada 2009 silam. Ia menceritakan waktu itu, casting diadakan untuk para pemain dari berbagai belahan dunia, dan karakter Don Jose berasal dari Korea Selatan.

Simak: Opera 'Carmen' yang Sangat Populer di Dunia

"Pengalamannya sangat luar biasa karena saya satu-satunya yang berasal dari Bali dan bisa merepresentasikan Bali di Eropa dan yang kedua saat di panggung Vancouver, Kanada," tambah Heny.

Menurutnya, karakter 'Carmen' sangat spesial. Sosok perempuan tangguh, sensual, tidak bisa dikendalikan sekaligus dicintai banyak pria itu berubah saat ia bertemu dengan Don Jose dan cinta sejatinya.

"Carmen sosok perempuan bebas yang tidak bisa diganggu gugat. Kehidupan gipsy-nya membuat dia sangat disukai. Jadi memerankan Carmen sangat up dan down banget," lanjut perempuan bernama lengkap I Gusti Ayu Ngurah Janawaty itu.

Baca Juga: The Resonanz Tampilkan Opera Klasik 'Carmen' 16-17 April

Kecintaan Heny pada musik klasik berawal dari usia 5 tahun. Keluarganya yang berasal dari lingkungan seni mendukung keputusan Heny untuk berkarier di panggung internasional. Ia memutuskan ke luar negeri untuk mengambil diploma bidang musik klasik di Vancouver Community College pada 2005, lalu dilanjutkan sarjana dan master bidang opera di University of British Columbia dan lulus pada 2013.

Selama studi, ia tampil dari panggung ke panggung di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa. Selain Carmen, Heny juga pernah menjadi penyihir Jezibaba dalam lakon berjudul 'Rusalka' yang menceritakan soal putri duyung dalam mitologi bangsa Slavia karya musikus Republik Cek, Antonin Dvorak. Di kampung halamannya, ia mendirikan sekolah vokal Staccato.


(tia/mmu)