Ayah dari William Shakespeare, John berasal dari keluarga terpandang yang hidup di masa Reformasi Raja Henry VIII. Dilansir dari BBC, Selasa (8/3/26), John yang saat itu berprofesi sebagai seorang kepercayaan raja bertugas untuk menyita barang-barang tertentu.
Baca Juga: Gillman Barracks Tampilkan 'Art Day Out!' 19 Maret
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daripada menghancurkannya, John memilih untuk sedikit 'merusaknya' dengan kapur. Dengan dalih, tidak akan ketahuan oleh pihak kerajaan. Gara-gara aksinya tersebut, lukisan tersebut menjadi tambah berharga.
The Heritage Lottery Fund telah memberikan hibah senilai Β£ 100.000 sehingga lukisan bisa dikembalikan dan menjadi koleksi publik.
(tia/ron)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 