Hal tersebut diceritakannya usai perayaan '15 Tahun Supernova' di Galeri Indonesia Kaya. "Saat mulai tandatangan, di rumah sudah kayak pabrik buku. Keluarga saya membantu untuk menyusunnya, jadi saya tinggal tandatangan saja," ungkapnya, Minggu (28/2/2016).
Alhasil, Dee menghabiskan 15 pulpen dan mengerjakannya selama satu minggu. Setelah 10 ribu eksemplar, masih ada 3 ribu eksemplar lainnya yang disiapkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi totalnya ada 13 ribu eksemplar yang saya tanda tangani. Ini lebih berat dari seri lainnya yang palingan hanya 2 ribu sampai 3 ribu saja," kata Dee.
Menurutnya, edisi terakhir sekaligus pamungkas yang paling dinanti para pembacanya juga buku yang paling terbanyak kata-katanya. "Partikel ada 80 ribu-an kata. Ini sampai 100 ribu-an lebih."
Usai merilis karya terakhir 'Supernova' dan menggelar perayaan secara besar-besaran, Dee akan rehat dari aktivitas menulis selama satu tahun. Bagi para pembaca setianya, dia punya pesan. Lewat buku-buku 'Supernova', Dee mengajak siapa saja untuk 'bertanya'.
"Ajakan untuk bertanya dan tidak menerima apa yang kelihatan selama ini. Ajakan lebih ke pencarian personal, telusuri rasa penasaran dan coba digali. Siapa tahu ketemu sendiri pertanyaannya," tutupnya.
(tia/mmu)