Menggunakan berbagai teknik, para peneliti berhasil memulihkan dinding berwarna biru muda dan pintu yang aslinya berwarna ungu. Visualisasi komputer merupakan bagian dari pameran baru The Art Institute of Chicago yang menyatukan tiga versi untuk kedua kalinya setelah lukisan Van Gogh diproduksi.
"Ilmu sains sangat penting untuk mengidentifikasi pigmen warna yang telah memudar. Tapi, ada banyak interpretasi yang diandalkan dari konservator dan sejarawan seni," ujar Mellon Senior Conservation Scientist dari Institut Chicago, Dr. Francesca Casadio, seperti dilansir dari BBC, Rabu (17/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini hanya visualisasi dari apa yang kita pikirkan warnanya telah pudar tapi penemuan lainnya akan tetap menjadi pendekatan seniman," lanjut Casadio.
'The Art Institute' memiliki salah satu koleksi lukisan Van Gogh yang terpenting. Dua lukisan lainnya berada di Museum Van Gogh di Amsterdam dan Musee d'Orsay di Paris.
Peneliti yang memulihkan lukisannya melakukan dengan cara yang mudah. Mereka mengambil serpihan kecil dari cat tembok dan memeriksanya di bawah mikroskop lalu melihat sisa pigmen yang asli. "Tentu saja ada warna pink, biru yang terlihat seperti ungu," kata Casadio.
Tiga versi dari 'Bedroom Van Gogh' sama-sama dibuat sepanjang periode 1888 dan 1889.
(tia/mmu)