Tohoku dikenal sebagai wilayah pegunungan dan pemandangan laut yang menyimpan kekayaan budaya dan sejarah lokal. Setelah peristiwa gempa, masyarakat setempat kembali bangkit dan berusaha keras mengembalikan kehidupan normalnya.
Baca Juga: Komunitas Indo Harry Potter Meriahkan Perayaan Pesta Mantra Jakarta
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di Japan Foundation Jakarta, eksibisi akan dibuka pada 7 Maret dan ditutup 19 Maret. Beragam karya dari berbagai genre seperti keramik, lacquerware (perabotan berpernis), tekstil, logam, kerajinan dari kayu dan bambu dihadirkan langsung dari Tohoku. Karya seninya tak hanya estetika saja tapi juga bersifat fungsional.
Kurator pameran Ryuichi Matsubara mengatakan di awal abad ke-20, Soetsu Yanagi pendiri gerakan mingei terpesona dengan kerajinan tangan Tohoku dan mulai mengoleksinya. "Anggota lainnya yang berpengaruh dalam gerakan seperti seniman tembikar Kanjiro Kawai dan Shoji Hamada, seniman cukil kayu Shiko Munakata juga terkesan akan kerajinan tangan di Tohoku," katanya, dalam keterangan kepada detikHOT, Jumat (5/2/2016).
Para seniman yang berpartisipasi adalah Shiko Munakata, Keisuke Serizawa, Shoji Hamada, dan Kanjiro Kawai. "Walaupun pameran ini terfokus pada
Tohoku, teknik-teknik kerajinan yang sangat berkembang telah diwariskan turun-temurun di berbagai daerah di Jepang. Dengan memperkenalkan tradisi kerajinan tersebut ke luar negeri, saya harap kami dapat menghubungkan apresiasi terhadap sensitivitas estetik Jepang dan penguasaan keahlian kerajinan pada masyarakat di seluruh dunia," tutupnya.
(tia/mmu)