Edisi Baru Buku 'Mein Kampf' Nge-hits Tapi Susah Dicari

Jakarta - 'Mein Kampf' menjadi perbincangan industri penerbitan internasional sejak akhir tahun lalu. Hak cipta penerbitannya tidak lagi dipegang oleh negara Bavaria dan kini cetakan terbaru karya legendaris Hitler nge-hits di toko-toko buku di Jerman.

Sayangnya kabar penerbitan ulang 'Mein Kampf' hanya heboh di pemberitaan media massa. Seperti dilansir dari Guardian, Jumat (8/1/2016), buku yang mampu menimbulkan propaganda tersebut tidak dipromosikan besar-besaran.

"Jerman masih tidak nyaman dengan gagasan publikasi besar-besaran buku Mein Kampf. Belum lagi masalah moral dari buku yang ditulis Hitler," ungkap kritikus Damien McGuinness.

Baca Juga: 'Rentak Harmoni', Drama Musikal Alumni Pengajar Muda Indonesia

Karena alasan tersebut, beberapa toko buku mengatakan tidak memiliki stok buku 'Mein Kampf'. "Padahal mereka hanya tidak memajangnya," ujarnya.

Selain itu, sebuah toko buku terbesar di Berlin bernama 'Dussman', juga mengatakan tidak ada dua salinan dari cetakan terbaru 'Mein Kampf' di bagian sejarah. Toko pun tidak memberikan iklan apapun.

"Salinannya pun akan ada di baris urutan terbawah," tambahnya.

Simak: Pameran Tunggal Eko Nugroho Diperpanjang Hingga 21 Februari

Meski begitu, banyak orang yang mencari buku 'Mein Kampf' versi terbaru yang disertai catatan editor dan para ahli itu. 'Mein Kampf' atau dalam bahasa Indonesia berarti 'Perjuangan Saya' dicetak pertama kali pada 1925, atau 8 tahun sebelum Hitler berkuasa. Setelah Nazi dikalahkan Sekutu pada 1945, hak cipta diserahkan kepada negara bagian Bavaria.

Sejak hak cipta buku tersebut akan berakhir, banyak spekulasi dan perdebatan di kalangan masyarakat. Berdasarkan hukum Jerman, hak cipta sebuah buku berakhir dalam waktu 70 tahun dan siapapun boleh menerbitkannya. Penerbitan buku ini pun masih menimbulkan kontroversi di sebagian masyarakat Jerman.


(tia/mmu)