Dosen sekaligus peneliti Olivier Ertzscheid dan aktivis Prancis Isabelle Attard yang berencana akan mencetak ulang ke dalam bahasa lainnnya pernah merilis buku harian Anne ke situs web pribadinya. Tapi, mencabutnya lagi karena Penerbit Livre du Poche mengirim pemberitahuan resmi bahwa hak cipta penerjemahan bahasa Prancis masih dipegang mereka.
Baca Juga: Β Penulis Novel tentang Pasangan Yahudi-Palestina Klaim Bukunya Layak Baca
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika bukan karena uang, seharusnya mereka menyetujuinya dan tidak mempersoalkan hak terbit. "Karena Anne Frank akan makin dikenal ke seluruh dunia," tambahnya lagi.
Simak: Rencana Rilis Online 'Buku Harian Anne Frank' Dikecam
Anne Frank Fund menganggap bahwa buku harian gadis kecil tersebut merupakan pekerjaan anumerta (perjanjian yang terkait dengan seseorang yang telah meninggal dunia). Hak ciptanya meluas setelah tanggal terakhir percetakan dan cetakan terakhirnya pada 1986 silam. Maka, hak ciptanya akan berlaku sampai 2037 di bawah Dutch State Institute for War Documentation (NIOD).
Sejak dipublikasikan pada 1947 silam, buku harian Anne Frank telah terjual lebih dari 30 juta eksemplar. Anne Frank menulis buku harian bersejarahnya selama Perang Dunia II dan meninggal di usia 15 tahun di sebuah kamp konsentrasi Bergen-Belsen di tahun 1945. Dua tahun berikutnya, karya tulisnya booming dan dibaca ke berbagai pelosok negeri.
(tia/doc)











































