Namun, kabar terbarunya justru mencengangkan. Dia mengakui sengaja memasukkan gaya pribadinya ke dalam terjemahan buku kumpulan puisi 'Stray Birds'.
Simak: Ini Puisi Tagore yang Dianggap Vulgar di Terjemahan 'Stray Birds'
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baginya memberikan bumbu dan menambah tafsiran sendiri khas penterjemah adalah wajar. Menurut laporan AFP, Feng dikenal sebagai penulis yang pernah menuliskan buku tentang cerita kelam dan seksual anak-anak muda di Beijing di tahun 1990-an.
Baca Juga: Dianggap Rasis dan Vulgar, Buku Terjemahan Puisi Tagore Jadi Kontroversi
Saat itu, bukunya sempat menghebohkan karena dinilai terlalu vulgar dan genre-nya tidak disukai masyarakat. Meski begitu, dirinya telah menulis berbagai genre dan tema buku.
Sebelumnya, dia telah menulis sebuah kumpulan puisi berjudul 'One Hundred Poems of Feng Tang'. Buku 'Beijing, Beijing' adalah debutnya dalam bahasa Inggris. Sebelumnya, penulis yang tinggal di Hong Kong ini telah menulis 'Give Me a Chick at 18', 'Everything Grows' dan 'Happiness and Oneness'.
Jangan lupa baca 100 Momen Selebriti 2015 dan Hot Top Ten detikHOT!
(tia/mmu)