Rijksmuseum Amsterdam Hapus Judul Karya Seni yang Diskriminatif

Rijksmuseum Amsterdam Hapus Judul Karya Seni yang Diskriminatif

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 22 Des 2015 14:56 WIB
Rijksmuseum Amsterdam Hapus Judul Karya Seni yang Diskriminatif
Foto: The Daily Beast
Jakarta - Akhir tahun ini, Rijksmuseum Amsterdam melaksanakan program baru yang menghapus bahasa maupun judul karya seni yang mengandung unsur diskriminatif. Ada sekitar 220 ribu karya seni yang teridentifikasi dalam data digital museum.

Identifikasi kata-kata 'diskriminatif' seperti 'indian', 'negro', 'kurcaci', dan 'Mohammedan' juga direncanakan akan dihapus. Kata 'orang Islam' kini diganti menjadi 'muslim'. Namun, masih banyak kata lainnya yang tengah dipikirkan oleh tim peneliti museum untuk diganti dengan yang lebih tepat.

Baca Juga: Patung Soekarno Hingga Jokowi Dipajang di Pameran Tunggal Purjito

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari berbagai sumber, Selasa (22/12/2015), profesor sejarah seni di Universitas Oxford dan ahli seni terkemuka khususnya tentang Leonardo da Vinci Martin Kemp mengungkapkan tindakan tersebut bagus dilakukan untuk menghindari hal sensitif.

"Kami menghindari hal-hal senstif yang diberikan di karya museum, galeri, maupun label kurator," ujarnya.

Kemp memberikan contoh ada sebuah potret terkenal Saartjie Baartman yang berjudul 'Hoottentot Venus' dan harus dipahami makna dari pekerjaan tersebut. Istilah 'Hottentot' bukan berasal dari senimannya sendiri tapi bermula pihak museum.

Namun, ada beberapa karya seni sebelum akhir abad ke-19 yang belum diberikan judul. Tak satu pun dari seniman besar Renaisans lainnya. "Tapi justru pihak kurator yang memberikannya," pungkasnya.

(tia/tia)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads