Setiap kali bertemu dengan pembacanya, Stine selalu ditanya dari mana datangnya ide untuk menulis buku dengan karakter dan kisah yang berbeda. "Kebanyakan penulis punya ide, lalu mereka menulis tapi saya tidak. Saya punya cara yang lain," katanya dilansir dari Huffington Post, Selasa (20/10/2015).
Stine memulai dari sebuah judul. "Baru saya membuatkan jalan cerita dan ide itu selalu datang begitu saja," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Berkenalan dengan R.L.Stine, Penulis Ratusan Buku Horor
"Permainan yang membuat tangan keluar, seperti hantu," kata Stine.
Sepanjang mengerjakan 'Fear Street', ia susah payah menulis sebanyak 15 sampai 20 halaman. Termasuk plot dan dialog di buku seri pertamanya. Ia takut karya terbarunya tersebut tak cocok bagi usia pembaca yang ditargetkan.
"Ketika menulis Goosebumps, saya sangat hati-hati. Saya harus memastikan anak-anak tahu apa yang terjadi di buku, benar-benar hanya di buku dan itu sebuah fantasi," tuturnya.
Hal yang sama ia terapkan pada 'Fear Street' yang ditujukan untuk pembaca dewasa. "Saya harus berpikir bahwa cerita itu nyata bukan fantasi semata," tandasnya.
Sampai sekarang, buku penulis kelahiran Ohio ini sudah terjual lebih dari 400 juta eksemplar. Selain 'Fear Street' dan 'Goosebumps', di tahun 1995 novel pertama Stine khusus untuk dewasa berjudul 'Superstitious' dirilis. Diikuti oleh tiga novel dewasa lainnya, yakni 'The Sitter', 'Eye Candy', dan 'Red Rain'.
(tia/mmu)