Seniman bernama Q'bro Pandam membuat karyanya dari bahan limbah tatakan telur. "Semua yang saya pakai ini dari bahan daur ulang," katanya kepada detikHOT di sela-sela pembukaan pameran, belum lama ini.
Baca Juga: Bandung Contemporary Art Award #4 Diumumkan 25 September
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibaratnya ini adalah gambaran anak-anak punk yang selama ini termarjinalkan," ujar seniman kelahiran 13 April 1955 ini.
Menurutnya, persoalan komunitas anak puk menjadi pelik didiskusikan. Menggunakan atribut artistik yang menarik perhatian akan membangkitkan impresi publik.
'Pamer' punk bukan soal kekayaan, kekuasaan, keren-kerenan apalagi kepandaian. "Anak-anak punk hadir dengan identitasnya dan pilihan hidupnya sebagai ideologi," tutup Q'bro.
Q'bro Pandam menjadi salah satu finalis dari 46 seniman di Indonesia Art Award 2015. Sebelumnya, ia pernah meraih penghargaan Aktor Terbaik Teater Remaja Jakarta (1981), Karya Lukis antar gelanggang dari DKJ (1983), Penata Artistik Terbaik Teater Remaja Jakarta (1983 dan 1984).
Serta di tahun 2011, Q'bro mendapatkan penghargaan dari Gubernur Banten atas dedikasinya memajukan seni dan budaya di provinsi tersebut. Kini, ia aktif menggelar pameran tunggal dan kolektif di Jakarta, Tangerang, Banten, dan kota-kota lainnya.
(tia/mmu)