Seperti gelaran BaCAA sebelumnya, BaCAA #04 ini sebagai kompetisi seni rupa kontemporer tidak menetapkan tema maupun batasan medium/material. Hal ini memang menjadi konsep dasar BaCAA. Sesuai dengan konsep dasar ini, peserta BaCAA diberi kebebasan untuk menelusuri dan mengeksplorasi segala kemungkinan gagasan dan perupaan dalam berkarya.
Dalam keterangannya kepada detikHOT, Rabu (23/9/2015), komposisi dari 30 finalis yang terpilih terdapat karya-karya seni instalasi dan new media yang cukup menonjol dibandingkan dua dimensi terutama lukisan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kehadiran dua juri asing, Michael Janssen dan Edouard Mornaud, selain tiga juri lokal, memberikan penilaian dan perdebatan yang bernas dalam proses penjurian. Pemahaman juri lokal berkenaan dengan medan seni rupa kontemporer Indonesia dan latar belakang para seniman semi finalis tentu membantu para juri asing untuk lebih memahami konteks karya-karya yang disertakan.
Berikut 15 finalis yang lolos seleksi:
1. Agan Harahap, Yogyakarta
2. Aliansyah Caniago, Bandung
3. Budi Adi Nugroho, Bandung
4. Doni Maulistya, Yogyakarta
5. Eldwin Pradipta, Bandung
6. Etza Meisyara, Bandung
7. Faisal Habibi, Bandung
8. Harits Rasyid Paramasatya, Bandung
9. Jabbar Muhammad, Bandung
10. Kara Andarini, Jakarta
11. Maharani Mancanagara, Bandung
12. Muhammad Vilhammy, Bandung
13. Nurrachmat Widyasena, Bandung
14. RickyJanitra, Jakarta
15. ThedeoMIXBLOOD hybridcustomtoys, Yogyakarta
(tia/tia)