'JavasScript', Manuskrip ala Seniman Eddy Susanto

'JavasScript', Manuskrip ala Seniman Eddy Susanto

Tia Agnes Astuti - detikHot
Rabu, 09 Sep 2015 08:07 WIB
JavasScript, Manuskrip ala Seniman Eddy Susanto
Jakarta - Galeri Nasional Indonesia bekerja sama dengan Lawangwangi Creative Space menggelar pameran tunggal Eddy Susanto. Eksibisi seniman yang berdomisili di Yogyakarta ini berjudul 'JavaScript' dan digelar hingga 13 September mendatang.

Karya-karya seni yang ditampilkan dikuratori oleh Asmudjo J.Irianto dan Suwarno Wisetrotomo. 50 karya seni yang dipamerkan merupakan riset Eddy selama beberapa tahun belakangan.

"JavaScript berfokus pada elemen kebudayaan lokal yang bersanding dengan kebudayaan lainnya," ucap kurator Asmudjo di Galeri Nasional Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pameran ini, Eddy Susanto tak hanya membandingkan kebudayaan berdasarkan perbedaan lokasi saja (Barat dan Timur/Jawa). Namun juga berdasarkan perbedaan dimensi waktu (masa lalu dan masa kini), pola produksi (saintifik/teknologi dan religius), karakter visual (teks dan pictorial), dan seterusnya.

Selain itu, Eddy juga banyak menempatkan dua produk kebudayaan dari dimensi waktu yang berbeda. "Seperti yang bisa dilihat pada salah satu karya yang mengetengahkan β€˜pun’ (permainan kemiripan kata) antara Javascript (bahasa pemrograman komputer) dengan aksara Jawa (Javanese text)."

Tak hanya itu saja, tapi Eddy juga menampilkan pertemuan budaya atau manuskrip. Contohnya Arjunawiwaha dipertemukan dengan karya klasik Albrecht Durer (1471-1528) β€œThe Promade”, karya kidung Asmarandana dipertemukan dengan karya Lambert Hopfer β€œThe Conversion of St. Paul”, kitab Baratayudha dipertemukan dengan karya Albrecht Durer β€œThe Four Horsemen of the Apocalypse”.

Pameran 'JavaScript' diselenggarakan di Gedung A Galeri Nasional Indonesia Jakarta dari 4-13 September mendatang!

(tia/tia)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads