Karya-karya seni yang ditampilkan dikuratori oleh Asmudjo J.Irianto dan Suwarno Wisetrotomo. 50 karya seni yang dipamerkan merupakan riset Eddy selama beberapa tahun belakangan.
"JavaScript berfokus pada elemen kebudayaan lokal yang bersanding dengan kebudayaan lainnya," ucap kurator Asmudjo di Galeri Nasional Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Eddy juga banyak menempatkan dua produk kebudayaan dari dimensi waktu yang berbeda. "Seperti yang bisa dilihat pada salah satu karya yang mengetengahkan βpunβ (permainan kemiripan kata) antara Javascript (bahasa pemrograman komputer) dengan aksara Jawa (Javanese text)."
Tak hanya itu saja, tapi Eddy juga menampilkan pertemuan budaya atau manuskrip. Contohnya Arjunawiwaha dipertemukan dengan karya klasik Albrecht Durer (1471-1528) βThe Promadeβ, karya kidung Asmarandana dipertemukan dengan karya Lambert Hopfer βThe Conversion of St. Paulβ, kitab Baratayudha dipertemukan dengan karya Albrecht Durer βThe Four Horsemen of the Apocalypseβ.
Pameran 'JavaScript' diselenggarakan di Gedung A Galeri Nasional Indonesia Jakarta dari 4-13 September mendatang!
(tia/tia)











































