Tari Maengket Tutup AICIS 2015

Tari Maengket Tutup AICIS 2015

Komario Bahar - detikHot
Senin, 07 Sep 2015 15:36 WIB
Tari Maengket Tutup AICIS 2015
Jakarta -

Tarian tradisional Mainahasa, Tari Maengket menjadi penutup di acara Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) yang ke-15. Acara yang dihadiri sekitar 1.500 pengkaji Islam dari dalam dan luar negeri itu ditutup secara meriah.

Tarian itu menjadi seremoni pamungkas AICIS 2015 yang digelar oleh Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Kamarudin Amin, di ballroom hotel Sintesa peninsula, Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu.

Simak: Bakat Musik Wizzy Sudah Tercium Sejak TK

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan penari memukau seluruh tamu yang hadir. Para akademisi maupun peserta yang hadir dalam acara itu terhipnotis dengan apiknya tarian yang dihadirkan para penari bukan sekadar jadi penutup acara tersebut.

Setelah suguhan pamungkas itu tampil, tepuk tangan keras pun sekaligus menandai berakhirnya acara yang disebut sebagai pestanya para akdemisi Islam.

Dalam acara itu, Kamarudin Amin menyampaikan kondisi pendidikan Islam di Tanah Air yang menghadapi tantangan besar.

Baca juga: Sore Senja Bersama Cassandra Lee

"Di satu sisi kita percaya, bahwa daya saing suatu bangsa itu ditentukan oleh kualitas pendidikannya," ungkap Kamarudin.

Kamarudin melanjutkan, jika mengacu pada data yang ada, partisipasi pendidikan Indonesia masih sangat rendah bila dibandingkan negara-negara tetangga.

"Sementara angka partisipasi kita masih sangat rendah, kalau kita bandingkan dengan Thailand yang hampir 50 persen, kita bandingkan dengan Malaysia yang sudah 40 persen dan kita bandingkan dengan Filipina yang sudah 35 persen. Karena Indonesia baru sekitar 30 persen,” terangnya lagi.

Kamarudin berharap AICIS tidak hanya sekedar menjadi ajang seremoni dan festival saja. "Tantangan kita adalah membuat AICIS ini menjadi sebuah konferensi yang kira-kira sama dengan konferensi-konferensi Internasional lainnya, meskipun secara publikasi kita harus lebih tingkatkan lagi, oleh karena itu mungkin saya himbau kepada kawan-kawan panitia AICIS selanjutnya dan Diktis khususnya untuk membuat AICIS lebih bagus lagi," ujarnya.

Tak cuma tarian Maengket, penutupan AICIS juga menjadi ajang pengumuman pemenang makalah terbaik. Sebanyak 15 pemenang terbaik mendapatkan uang pembinaaan dari Kementerian Agama sebesar Rp 15.000.000,00. Makalah-makalah tersebut sebelumnya telah dipaparkan secara serentak di forum-forum panel AICIS.

Pemberian apresiasi untuk makalah dan pemakalah terbaik ini diharapkan mampu memotivasi para akademisi, agar target Diktis Kementerian Agama untuk menghasilkan 5000 doktor mampu tercapai.

(kmb/kmb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads