Dunia seni Tanah Air berduka dengan kepergian dari maestro pesinden Nyi Supadminingtyas. Perempuan kelahiran Surakarta itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (3/9) pagi tadi.
Informasi ini didapatkan dari akun Twitter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. "Telah meninggal dunia Nyi SUpadminingtyas hari ini. Selamat jalan Ibu Supadminingtyas karyamu akan selalu dikenang," tulisnya hari ini.
Pesinden yang terkenal hingga ke mancanegara tersebut meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Solo, Jawa Tengah pagi tadi. Ia menderita sakit infeksi liver.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke-10 maestro tersebut mewakili bidang seni tari, teater, musik, film, patung, dan lukis. Mereka adalah Irawati Durban (seniman tari), Aditya Gumay (aktor teater), Purwacaraka (musisi), Gilang Ramadhan (musisi), I Nyoman Nuarta (pematung), Tan De Seng (musisi gitar-kecapi), Mang Udjo (musisi angklung), Supadminingtyas (sinden), Nasirun (pelukis), dan Didik Nini Thowok (penari).
Kiprahnya di sinden pun tak diragukan lagi. Lebih dari 160 kaset rekaman dihasilkan Supadmi. Ia juga menggubah beberapa tembang, menulis buku tentang tembang dan sinden. Serta mengajar warga negara asing yang ingin belajar menjadi waranggana. Di usianya yang ke-65, Supadmi meninggalkan seorang suami, tiga orang anak, dan beberapa orang cucu.
Selamat jalan Nyi Supadmi...
(tia/ron)