26 Seniman Apresasi Jejak Wallace di '125.660 Spesimen Sejarah Alam'

26 Seniman Apresasi Jejak Wallace di '125.660 Spesimen Sejarah Alam'

Tia Agnes Astuti - detikHot
Selasa, 18 Agu 2015 10:02 WIB
Dok.Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Ingat dengan kisah perjalanan Alfred Russel Wallace yang menjelajahi nusantara demi mencari spesimen sejarah alam? Hutan tropis dan berada di wilayah garis Khatulistiwa membuat Indonesia yang kala itu masih belum dikenal dunia, diteliti oleh ilmuwan asal Inggris.

Kini, sebanyak 26 seniman Indonesia dan mancanegara mengapresiasi temuan dari Wallace melalui pameran '125.600 Spesimen Sejarah Alam'. Eksibisi yang dibuka pada 15 Agustus akan berakhir 15 September mendatang.

Kurator pameran Ettienne Turpin mengatakan sebelumnya bersama kurator Anna-Sophie Springer sengaja menggelar open call bagi seniman yang akan berpartisipasi. Dari hasil open call tersebut, terpilihlah 13 seniman Indonesia dan 13 seniman internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memilih mereka yang ingin mengapresiasi Jejak Wallace dan mempelajari sejarah nusantara lewat karya seni kontemporer," ucapnya usai pembukaan pameran, di Galeri Salihara akhir pekan lalu.

Baca Juga: Lukisan Picasso yang Dicuri 14 Tahun Lalu, Dikembalikan ke Prancis

Sejak 1854-1862, Wallace menjelajahi nusantara Melayu sambil mendokumentasikan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut dan membangun koleksi spesimen terbesar untuk museum-museum di Eropa. Selama ekspedisinya, Wallace mengumpulkan 109.700 spesimen serangga, termasuk kupu-kup. Ia juga telah menempuh jarak tidak kurang dari 22.500 kilometer, melakukan 60 atau 70 kali perjalanan terpisah, dan mengumpulkan 125.660 spesimen fauna meliputi 8.050 spesimen burung, 7.500 spesimen kerangka dan tulang aneka satwa.

Tak hanya karya dari 26 seniman saja, tapi arsip maupun spesimen zoologis dari Pusat Penelitian Biologi/ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Cibinong, Bogor. Pameran yang sudah disiapkan sejak dua tahun lalu, kata Etienne yang juga investigator utama di PetaJakarta.org, terbilang unik.

"Banyak interpretasi dan kolaborasi dengan seniman ternama dan ini adalah pekerjaan yang sangat bagus tentang jejak perjalanan Wallace," ungkapnya.

Dewan Kurator Komunitas Salihara Nirwan Dewanto juga mengatakan pameran '125.660 Spesimen Sejarah Alam' bukan hanya sebuah pameran seni rupa. "Tapi juga representasi seni berdasarkan temuan ilmiah," ujar Nirwan dalam katalog.

Eksibisi '125.660 Spesimen Sejarah Alam' akan diisi oleh lokakarya Taksidermi bersama ahli zoologi LIPI pada 22 Agustus, lokakarya papercuts untuk anak-anak pada 29 Agustus, dan bersama fotografer ahli Fred Langford Edwards di hari yang sama. Informasi selengkapnya di 125.660specimens.org.

(tia/ron)

Hide Ads